Bulutangkismania's Weblog

September 15, 2012

Results Quarterfinal Round China Masters SS 2012 : Pusarla Venkata Sindhu, The Next Saina Nehwal?

Sepanjang tahun 2012 hanya ada tiga nama yang berhasil menjegal peraih emas Olimpiade London 2012, Li Xuerui (2). Pemain India peringkat 24 dunia yang pada bulan Juli 2012 lalu menjadi kampiun Kejuaraan Asia Junior, Pusarla Venkata Sindhu, berhasil membuat sejarah kemenangan terbesar selama karir bulutangkisnya dengan menjadi orang yang keempat.

 

Dengan tangan dinginnya, sang legendaris Gophicand Pullela mampu membuat perubahan besar dalam sistem pembinaan dan pelatihan bulutangkis di India. Tidak hanya sukses mengorbitkan seorang Saina Nehwal, Gophicand juga berhasil mengarsiteksi deretan nama di sektor putra dan pasangan ganda. Pada turnamen kali ini, India boleh berbangga karena lahirnya kekuatan tunggal putri kedua, Pusarla Venkata Sindhu.

 

Pemain India berusia 17 tahun tersebut berhasil menjadi orang ke-4 penjegal keberhasilan tunggal ke-2 China, Li Xuerui selama karir bulutangkisnya di tahun 2012. Sebelumnya, tunggal Korea Bae Youn Joo memupus harapan Xuerui di babak delapan besar turnamen Korea Open SS Premier 2012. Seminggu setelahnya giliran sang kompatriot, Wang Yihan, yang membuat Xuerui harus angkat koper di turnamen Malaysia Open SS 2012.

 

Kemenangan dramatis Saina Nehwal dalam laga tiga gim menghadapi Xuerui di babak final Indonesia Open SS Premier 2012 dan kali ini diikuti oleh wakil India lainnya, Pusarla Venkata Sindhu, kian membuat publik bulutangkis yakin bahwa kekuatan tunggal putri China tidak lagi sekokoh tembok China  yang hanya mampu di tembus oleh para pemain papan atas dunia.

 

Terlambat panas dan banyaknya kesalahan sendiri yang dilakukan Xuerui di gim pertama membuat tunggal China tersebut harus menyerah 19-21. Sebaliknya, Sindhu yang tampil agresif dengan smash-smash tajamnya sudah mampu unggul 7-2 di awal gim dan tak terkejar hingga set ini berakhir.

 

Pada gim kedua, giliran Xuerui yang tampil cemerlang dengan penempatan bola dan smash-smashnya. Memimpin jauh 8-0 dan 14-1, membuat Xuerui dengan mudah menamatkan gim ini, 21-9.

 

Pekiraan bahwa gim ketiga akan menjadi antiklimaks bagi Sindhu yang kalah mudah pada set kedua ternyata tak terealisasi. Sebaliknya, Sindhu justru kembali tampil cemerlang seperti pada gim pertama dengan smash-smash dan terus memimpin perolehan poin. Dari titik 8-3, 14-7 dan 18-11, Sindhu akhirnya mencatat sejarah dengan memenangkan gim ini, 21-16.

 

Konsistensi Sindhu kembali dituntut di laga selanjutnya saat menghadapi Jiang Yanjiao (4) di babak semifinal. Setelah mengukir kemenangan atas Porntip dan Xuerui, Sindhu diharapkan mampu membuat kejutan ketiga sehingga layak disandingkan dengan tunggal nomor satu India, Saina Nehwal.

 

“Ini adalah kemenangan besar bagi bulutangkis India. Hal ini tentu saja dapat menginspirasi pemain muda lainnya untuk ikut ambil bagian,” ungkap presiden Asosiasi Bulutangkis India, Akhilesh Das Gupta.

 

Langkah Sindhu sayangnya tidak diikuti oleh dua pemain kuda hitam lainnya, Minatsu Mitani dan Busanan Ongbumrungpan. Mitani yang tampil cemerlang dengan menghempas Wang Lin dan Wang Shixian di laga sebelumnya, justru harus menelan pil pahit saat menantang tunggal Thailand, Sapsiree Taerattachanai. Dalam laga antiklimaks menghadapi Sapsiree, Mitani harus menyerah, 13-21, 13-21.

 

Busanan Ongbumrungpan sempat berjibaku lebih dari satu jam sebelum akhirnya ditundukkan oleh pemain China, Jiang Yanjiao (4). Sempat unggul 12-7 di gim pertama, Busanan dipaksa takluk 15-21. Meskipun mampu memperpanjang nafas dengan memenangi gim kedua 21-16, Busanan harus mengakui ketangguhan Jiang, 15-21 pada set penentuan.

 

Di sektor putra, Gurusaidutt juga gagal menyajikan permainan alotnya seperti pada laga dua gim sebelumnya saat mengadapi Hafiz Hashim dan Kashyap Parupalli (8). Menantang unggulan teratas, Chen Long, Guru kalah agresif dan tidak mampu mengantisipasi smash-smash Chen Long dan akhirnya menyerah 8-21, 12-21.

 

Namun India masih memiliki satu harapan di sektor ini melalui Ajay Jayaram yang di babak pertama sebelumnya berhasil membuat kejuatan dengan menumbangkan unggulan ke-3, Kenichi Tago. Menghadapi sang kompatriot, Sourabh Varma, Ajay harus bermain rubber gim, 12-21, 21-14, 21-16 untuk mengantongi tiket semifinal dan menantang wakil Hongkong, Hu Yun (FEY).

Blog di WordPress.com.