Bulutangkismania's Weblog

Oktober 28, 2012

Results Semifinal Round French Open SS 2012 : Final Perdana Tiga Pemain Muda

Filed under: Turnamen — bulutangkismania @ 9:33 am
Tags: , , , , , , , ,

Tiga pemain muda Denmark, Malaysia dan Jepang tanpa berlabel ‘unggulan’ berhasil mengecap babak final turnamen Super Series untuk pertama kalinya usai menaklukkan lawan-lawannya. Viktor Axelsen membuat kejutan dengan menekuk Kenichi Tago (5) sedangkan Daren Liew menghempas Jan O Jorgensen (6) dalam laga tiga gim. Di sektor putri, Minatsu Mitani melenggang dengan menghentikan seniornya, Eriko Hirose.

 

Terhenti di babak delapan besar turnamen Super Series merupakan pengalaman yang biasa dialami oleh Viktor, Daren dan Minatsu. Namun di turnamen ini, mundurnya beberapa pemain papan atas dunia serta kejutan tak terduga yang dialami para unggulan membuahkan peluang besar bagi ketiganya untuk menciptakan sejarah perdana, tidak hanya melangkah ke babak final namun juga meraih gelar Super Series yang pertama kalinya.

 

Viktor Axelsen yang mendapat dukungan dari para penonton Stade Pierre de Coubertin, tampil gemilang dengan mengalahkan tunggal Jepang, Kenichi Tago (5). Tampil dominan dengan smash dan permainan netnya serta banyaknya kesalahan sendiri yang dilakukan oleh Tago membuat Viktor dengan mudah menamatkan gim pertama, 21-8. Pada gim kedua, Tago mampu bangkit dan tampil lebih baik sehingga sempat unggul 10-7. Berusaha untuk menekan dengan serangan-serangannya namun performa tunggal teratas Jepang ini kembali menurun saat memasuki paruh akhir gim kedua.

 

Viktor kembali mendikte permainan Tago ketika peringkat 7 dunia tersebut melakukan kesalahan beruntun dan tidak mampu keluar dari tekanan. Memimpin dengan 16-13 dan 19-15, Viktor memastikan tempatnya di partai puncak dengan kemenangan, 21-17.

 

Hasil gemilang juga diraih oleh pemain muda Malaysia berperingkat 24 dunia, Daren Liew. Menantang unggulan ke-6 asal Denmark, Jan O Jorgensen, Daren mampu mengimbangi permainan reli yang dikembangkan oleh Jorgensen hingga kedudukan 17-17. Beberapa kesalahan beruntun dari pengembalian Daren yang kurang sempurna membuat Jorgensen unggul 20-17. Daren sempat menambah satu angka dari netting Jorgensen yang tidak sempurna namun penempatan yang cerdik dari pemain tulang punggung Denmark paska pensiunnya Peter Gade ini di area baseline menutup gim pertama, 21-18.

 

Daren kembali tampil percaya diri dan mendominasi perolehan poin di gim kedua dengan smash-smash keras dan permainan di depan net. Beberapa kesalahan sendiri yang dilakukan oleh kedua pemain membuat perbedaan angka yang tidak terlalu mencolok hingga kedudukan 17-16 untuk Daren Liew. Beberapa bola cegatan Jorgsensen yang menekan ke arah baseline Daren ampuh untuk menghasilkan poin demi poin. Tiga poin beruntun yang dikoleksi Daren dari smash dan pengembalian silang di depan net serta pukulan Jorgensen yang gagal melewati net membuat motivasi Daren menjadi kian besar. Jorgensen sempat menambah satu angka dari pengembalian tanggung Daren namun dibalas oleh Daren sekaligus memastikan rubber gim, 21-17.

 

Set ketiga menjadi antiklimask bagi Jorgsensen. Stamina yang menurun membuatnya lebih bermain defenseif. Beberapa bola tanggung Jorgensen juga diselesaikan dengan mudah oleh Daren. Sedangkan Daren mampu terus konsisten memelihara ritme permainan cepatnya dan terus berusaha menekan dengan smash-smash kerasnya. Memimpin dengan 9-15 dan 15-10, enam poin berturut-turut yang dikoleksi Daren dari smash-smash kerasnya, cegatan Jorgsensen yang gagal melewati net serta bola tanggung Jorgensen di atas bibir net memastikan tiket final bagi Daren, 21-10.

 

Kemenangan ini tidak hanya membuat sejarah pencapaian terbesar dalam karir bulu tangkis Daren Liew namun juga membuka harapan publik Malaysia terhadap talenta baru di sektor tunggal yang selama ini di sokong penuh oleh satu nama, Lee Chong Wei.

 

Sementara itu di sektor putri Minatsu Mitani juga sukses meraih tiket final Super Series pertamanya dengan menundukkan sang senior, Eriko Hirose. Minatsu menjadi pemain tulang punggung negeri sakura karena performanya yang signifikan di beberapa turnamen terakhir serta cedera yang dialami oleh pebulutangkis nomor satu Jepang, Sayaka Sato.

 

Menghadapi kompatriotnya yang berperingkat 16 dunia, Minatsu tampil lepas dan sanggup meladeni permainan keras yang diperagakan Eriko. Eriko yang unggul dengan smash-smash dan permainan di depan net namun tidak cukup akurat dalam beberapa pengembalian bola sehingga menguntungkan Minatsu. Saling memimpin dan berjibaku dengan selisih 1-3 angka, duel ini akhirnya dimenangkan Minatsu dengan kemenangan tipis, 21-19.

 

Pada gim kedua, Minatsu sudah lebih mampu beradaptasi dan mengembangkan permainannya. Beberapa kali serangan smash dan permainan nettingnya berhasil menambah perolehan poin dan membuatnya senantiasa unggul dalam perolehan poin. Membuka kepemimpinan dengan 9-2 hingga 16-6, peringkat 26 dunia tersebut kemudian tak terbendung dan memastikan kemenangannya, 21-10. Hasil ini sekaligus membalas kekalahan menyakitkan Minatsu pada babak 16 besar turnamen Japan Open SS 2012 yang lalu atas Eriko. Setelah berjibaku 70 menit, Minatsu harus menyerah, 21-11, 15-21, 20-22.

 

Sementara itu pada partai semifinal lainnya Juliane Schenk (4) kembali harus mengalami dejavu kekalahan yang sama seperti pada babak final Denmark Open SS Premier 2012 yang lalu atas Saina Nehwal (1). Bermain agresif dan mampu mengikuti ritme Saina sejak awal gim pertama, pertarungan antara kedua pemain ini berlangsung ketat dan imbang. Smash-smash keras dan penempatan bola tipis di depan net menjadi keunggulan dari masing-masing pemain.

 

Juliane sempat memimpin di sebagian besar perolehan poin hingga kedudukan 19-16 di paruh akhir gim pertama. Namun keuletan Saina serta kejelianya dalam menempatkan bola setelah reli-reli panjang membuatnya mampu menyamakan kedudukan dan berbalik unggul 20-19. Reli panjang yang disudahi dengan penempatan tak terduga Saina di depan net mengubur impian Juliane untuk membukukan kemenangan, 19-21.

 

Bermain dengan tempo cepat dengan senjata andalan smash-smash keras dan drop shot tipisnya di depan net kembali menjadi andalan Saina di set kedua. Beberapa kesalahan sendiri yang dilakukan Schenk tertinggal jauh 8-0 hingga 17-6. Namun motivasi dari pemain Jerman kelahiran Krefeld 29 tahun yang lalu ini tidak pernah pudar dan tetap berusaha keras mengembalikan bola-bola Saina. Terbukti usahanya membuahkan hasil saat pengembalian net silangnya gagal diantisipasi oleh Saina. Namun perbedaan poin yang terlalu jauh membuat Juliane kembali harus tersungkur, 8-21.

 

Hasil ini memastikan langkah Saina ke laga pamungkas sekaligus membuka peluangnya untuk meraih gelar Super Series ketiganya secara beruntun di tahun ini setelah menjadi yang terbaik di Indonesia Open SS Premier 2012 dan Denmark Open SS Premier 2012 (FI).

Tinggalkan sebuah Komentar »

Belum ada komentar.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.