Usai kekalahan ganda putri yang biasanya senantiasa didominasi oleh para pemain China, Li Xuerui menjadi pengobat kekecewaan penampilan tak sempurna wakil China di turnamen ini. Menantang Tai Tzu Ying yang sebelumnya juga membuat kejutan atas andalan tirai bambu lainnya, Wang Shixian, Xuerui mampu tampil konsisten dalam ritmenya untuk kemudian merebut gelar juara.
Li Xuerui berhasil meraih momentumnya di awal gim pertama saat mampu mengoleksi 3 angka beruntun dari pengembalian melebar dan kesalahan Tzu Ying di depan net. Setelah diselingi oleh 1 angka yang diraih Tzu Ying, kembali Xuerui meluncur dengan 7 poin berturut-turut dari strategi permainan depan netting atau drop shot dan lob-lob serang ke area baseline. Pengembalian tak sempurna Tai Tzu Ying, melebar atau tanggung di atas net serta terburu-buru memaksakan smash sehingga gagal melewati net kian melejitkan Xuerui di kedudukan 16-5. Berada di atas angin, peringkat 1 dunia tersebut tanpa kesulitan menyudahi perlawan Tzu Ying, 21-8.
Masih tak mampu meminimalisir kesalahan sendiri meskipun tetap menunjukkan perlawanan ketat dan mencoba mengimbangi bola-bola sulit yang dijejalkan oleh Xuerui, tunggal Taiwan ini kembali harus tertinggal dalam perolehan angka. Usai jeda interval 9-11, unforced error Tzu Ying yang beberapa kali memaksakan serangan maupun lob yang melebar serta kelihaian Xuerui dalam mengatur ritme serangan sehingga beberapa kali membuat Tzu Ying terdasak membuat posisi peringkat 9 dunia tersebut kian tertinggal 11-17.
Drama yang sempat terjadi pada pertandingan sebelumnya ketika Tzu Ying tang tertinggal dari Shixian mampu bangkit dan menyamakan kedudukan sebelum akhirnya merebut kemenangan sayangnya tak terealisasi di titik ini. Xuerui yang tetap konsisten dalam mengontrol pertandingan terus menekan Tzu Ying dengan bola-bola sulitnya untuk kemudian mengunci pebulutangkis berusia 19 tahun ini, 21-14.
“Saya sebenarnya belum mampu memulihkan kondisi performa saya seperti pada tahun 2012,” ujar Li paska pertandingan.
“Saya bermain bagus di paruh kedua tahun ini dan say akan terus berusaha kembali ke performa terbaik saya. Kemenangan ini meningkatkan rasa percaya diri saya. Di tengah situasi yang hectic dimana Liga China akan kembali bergulir diikuti oleh Korea Open, saya tidak memiliki banyak waktu untuk beristirahat,” lanjutnya kemudian.
Meananggapi performa Tzu Ying yang mendapatkan banyak dukungan penonton sejak laga sebelumnya, Xuerui berujar, “Tai adalah pemain yang bagus. Dalam posisi tertinggal dia mampu mengejar dan mengalahkan Shixian. Masih banyak ruang baginya untuk terus memperbaiki diri. Saya hanya merasa sedikit beruntung karena tidak harus bertanding hingga larut malam kemarin.”
Kemengan ini sekaligus menorehkan sejarah baru di sektor tunggal putri dimana Li Xuerui sebagai pemain pertama yang mampu merebut dua gelar secara beruntun (FEY).
Tinggalkan Balasan