Bulutangkismania's Weblog

Juli 30, 2012

Results Day 2 Badminton Olympics 2012 : Liliyana, “Mudah-mudahan Bisa Juara Grup”

Permainan memukau kembali diperagakan oleh duo harapan merah putih, Tontowi/Liliyana (ToLyn) saat menjamu wakil Korea Selatan, Lee Yong Dae/Ha Jung Eun pada babak penyisihan grup C. Sementara itu di sektor putra, duet muda Thailand Maneepong/Bodin kembali membukukan kejutan dengan menghempas unggulan teretas grup B, Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong.

 

Pada pertandingan keduanya di grup C yang secara langsung disiarkan oleh televisi nasional (TVRI dan RCTI-red), andalan Indonesia ToLyn kembali mampu tampil tenang dan dominan dalam perolehan poin. Meskipun sempat nyaris terkejar saat poin kritis gim pertama 20-16, kepercayaan diri ToLyn membuat mereka mampu menamatkan set pertama lebih dulu, 21-19.

 

“Walaupun mereka berusaha mengejar, kami sudah yakin dan percaya diri di lapangan. Kemarin tampil bagus, inilah yang menjadi modal untuk pertandingan hari ini dan selanjutnya”, ujar Liliyana seperti yang dilansir oleh halaman resmi PB PBSI.

 

Beberapa kesalahan beruntun yang dilakukan oleh Ha Jung Eun membuat posisi Korea kembali tertekan. Sempat mencoba untuk mengambangkan serangan, dominasi yang solid dari ganda Indonesia justru membuat keadaan berbalik dan menjadikan keuntungan bagi merah putih. ToLyn yang membuka keunggulan 8-4, terus mengontrol jalannya pertandingan hingga jeda interval 11-6.

 

Serangan beruntun yang dilakukan oleh ToLyn tidak hanya di area depan net namun juga smash-smash keras Tontowi di area baseline membuat Indonesia terus meluncur 14-9 dan 18-10. Ganda Korea yang tertinggal jauh membuat posisi ToLyn berada di atas angin. Bola tanggung yang diselesaikan dengan sambaran Liliyana di depan net  membawa kemenangan untuk ToLyn, 21-12.

 

“Penampilan kami cukup bagus, mudah-mudahan bisa menjadi juara grup,” ungkap Liliyana usai pertandingan.

 

Meskipun sudah mengantongi dua kemenangan setelah sebelumnya unggul atas duet India, Diju/Jwala, posisi ToLyn belum sepenuhnya aman karena pada pertandingan ketiga menghadapi pasangan Denmark, Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl, bisa saja terjadi kejutan yang tidak diharapkan. Selain itu, pertandingan antara Lee/Ha dan Thomas/Kamilla juga baru akan dilangsungkan pada hari senin (30/7/12) nanti. Jika kejutan terjadi, maka perhitungan poin agregat lah yang nantinya akan menentukan. Untuk bisa mengamankan posisinya di delapan besar sekaligus menutup peluang bentrok dini dengan sang unggulan, juara grup menjadi harga mati bagi ToLyn.

 

“Intinya dua kali penampilan ini kami bagus, mudah-mudahan nanti bertemu Denmark untuk penentuan juara grup kami bisa bermain bagus lagi, jadi mempermudah kami ke langkah berikutnya. Kami akan mencoba menikmati permainan, bermain all out dan memberikan yang terbaik,” lanjut Liliyana.

 

Sementara itu pelatih ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky mengakui adanya  perbedaan strategi saat melawan Korea dan Denmark. “Saat melawan Denmark nanti, diperlukan pola permainan yang berbeda dari hari ini. Kalau melawan pasangan Korea, Tontowi/Liliyana lebih banyak mengandalkan power di serangan karena lawan unggul di pertahanan. Tetapi lawan Denmark, kami akan lebih banyak adu strategi dan taktik” ungkap Richard.

 

Dua kejutan besar juga kembali terjadi di sektor campuran. Peraih mahkota Indonesia Open SS Premier 2012, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam sukses menunjukkan keperkasaan merek dengan melibas wakil Taiwan peringkat 5 dunia, Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing, 21-15, 21-16. Kemenangan ini membuat Thailand menempel ketat posisi teratas grup D, Xu Chen/Ma Jin yang sama-sama mengontongi satu kemenangan tanpa kalah.

 

Harapan publik tuan rumah nyaris pupus saat duo Chris Adcock/Imogen Bankier yang tahun lalu berjaya sebagai runner up Kejuaraan Dunia 2011 di tempat yang sama, kali ini justru terseok setelah mengalami kekakalahan kedua mereka di pertandingan grup A melawan wakil Jerman, Michael Fuchs/Birgit Michels.

 

Dalam laga yang berdurasi hampir 1 jam tersebut, pasangan Inggris berperingkat 10 dunia yang didukung penuh oleh publik tuan rumah sempat memberikan harapan untuk negaranya ketika berhasil mengantongi kemenangan mudah 21-11 di gim pertama. Namun di dua gim berikutnya seperti skenario yang sama saat menghadapi Rusia, duo Inggris gagal mengimbangi kekompakan pasangan Jerman yang berhasil emngantongi kemenangan, 21-14, 21-17. Permainan Birgit yang berhasil membloking bola dengan baik di area depan menjadi kunci kemenangan wakil Jerman tersebut.

 

“Mereka terlihat nerveous. Semakin lama larut dalam pertandingan, kami bisa beradaptasi dengan baik bahkan saat poin kami tertinggal, kami mampu tenang dan menikmati permainan. Pertandingan selanjutnya menghadapi Rusia akan sangat menentukan nasib kami walaupun kami tetap berharap bisa maksimal saat melawan Zhang/Zhao sebagai unggulan teratas,” ungkap Micchael usai pertandingan.

 

Kesedihan dan kekecewaan sangat jelas tersirat di wajah tim Inggris. Bahkan saat awal bertemu dengan media, Imogen sempat meneteskan air mata.

 

“Saya tidak tahu lagi kata-kata apa yang tepat menggambarkan perasaan saya sekarang. Saya sangat kecewa dan kekalahan dari dua pertandingan yang kami targetkan untuk menang, sungguh hal yang sulit untuk diterima”, ujar pemain kelahiran Glasgow 24 tahun yang lalu tersebut.

 

Sementara itu meskipun kecewa, Chris tetap akan bertanding maksimal saat menghadapi Zhang/Zhao di laga terakhir mereka.

 

“Tentu saja saya berduka tapi kami masih punya satu pertandingan tersisa. Dan melebihi dari apapun, saya ingin mempersembahkan kemenangan bagi publik Inggris di sini karena mereka layak untuk itu. Mereka benar-benar luar biasa,” papar Chris yang merasakan dukungan besar dari para suporter Wembley Arena.

 

 

Maneepong/Bodin, Pilar Muda Kedua

 

 

Sukses mengantongi kemenangan perdana dari duet Indonesia, Ahsan/Bona (AhNa-red), pasangan Thailand, Maneepong Jongjit/Bodin Issara melejitkan nama mereka sebagai kuda hitam yang wajib diantisipasi oleh para pemain papan atas dunia.

 

Tidak hanya karena usia mereka yang relatif muda, duo Thailand, Maneepong/Bodin yang saat ini berperingkat 19 dunia, berhasil membuat kejutan kedua mereka di Olimpiade London 2012 dengan menumbangkan unggulan teratas grup B asal Korea Selatan, Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong, 21-15, 21-14. Kemenangan ‘straight game’ kedua mereka kali ini melengkapi hasil gemilang sebelumnya setelah sukses menekuk andalan Indonesia, AhNa, 21-11, 21-16.

 

Hasil ini paraktis membuat kampiun India Open SS 2012 tersebut di peringkat teratas grup B dan berpeluang menjadi juara grup jika mampu mengalahkan wakil Polandia, Adam Cwalina/Michal Logosz. Sementara itu AhNa akan ditentukan nasibnya saat bertemu dengan wakil Korea, Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong pada hari senin (30/7/2012) nanti laga terakhir saat menjamu wakil Polandia, Adam/Michal sehari setelahnya.

 

Kemenangan ini mensejajarkan Maneepong/Bodin pada pasangan tangguh dunia lainnya dalam hal ‘speed’ dan ‘power’ meskipun masih kalah dalam hal pengalaman, duo yang mengawali karir gemilangnya dengan menjuarai Bitburger Open 2011 tersebut menyempurnakan pilar muda negeri gajah putih tersebut yang sebelumnya hanya dimotori oleh Ratchanok Inthanon.

 

Di sektor putri, ganda Singapura Yao Lei/Shinta Mulia Sari nyaris membuat kejutan dengan melibas wakil Jepang, Mizuki Fujii/Reika Kakiiwa setelah melewati pertarungan ketat 3 gim. Unggul lebih dulu 21-16 di gim pertama, Yao/Shinta harus menyerah 10-21 pada gim kedua. Namun motivasi dan semangat juang yang tidak pudar ditunjukkan oleh ganda peringkat 13 dunia ini saat tertinggal 16-20. Satu demi satu poin berhasil mereka kumpulkan hingga kedudukan 19-20. Sayangnya di momen kritis ini, keduanya justru kurang tenang yang membuat ganda Jepang akhirnya mengantongi kemenangan 21-19.

 

Kekalahan kedua yang dialami oleh Yao/Shinta setelah sebelumnya dutundukkan duo senior Taiwan, Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin membuat keduanya hanya mampu berharap pasangan India, Jwala/Ashwini dapat membuat kejutan dengan mengalahkan wakil Taiwan dan di laga terakhir nanti, ganda India ini mampu mereka taklukkan. Dengan agregat poin yang sama, maka peluang bagi Singapura untuk lolos ke delapan besar akan kembali terbuka (FI).

Desember 18, 2011

Results Semifinal Round World SS Finals 2011 : China Pastikan 2 Gelar

Keberhasilan para pemain tuan rumah di sektor tunggal putra dan ganda campuran melaju ke babak final memastikan dua gelar ini jatuh ke tangan China. Peluang bagi pebulutangkis negeri tirai bambu untuk menyapu bersih semua gelar juga masih terbuka jika mereka mampu mengalahkan wakil Korea, Denmark dan India.

 

Kemenangan tak terduga Chen Long atas tunggal nomor satu dunia, Lee Chong Wei dalam laga rubber gim, 21-16, 16-21, 21-18 membuka peluang bagi tuan rumah untuk memastikan gelar sektor tunggal putra. Kepastian tersebut akhirnya menjadi kenyataan setelah pada pertandingan sore hari ini (18/12) Lin Dan juga sukses menaklukkan tunggal Denmark, Peter Gade, 21-12, 21-15.

 

Tidak seperti pada laga tiga pertemuan sebelumnya saat menghadapi Xu Chen/Ma Jin, duet Denmark, Joachim Fischer/Christinna Pedersen kali ini bermain di bawah performa terbaik mereka dengan banyak melakukan kesalahan sendiri. Meskipun unggul jauh dari sisi serangan dan mampu tampil menekan, Joachim/Christinna yang mendominasi perolehan poin yang berjalan ketat pada gim pertama akhirnya dipaksa menyerah 19-21.

 

Belajar dari tiga kali kekalahan beruntun atas pasangan Denmark, Xu/Ma akhirnya mampu mengontrol penuh jalannya pertandingan gim kedua. Meskipun minim dalam kesalahan, duet Joachim/Christinna sudah tidak mampu mengembangkan permainan dan tertinggal 7-12 dan 12-17. Rotasi yang lebih baik dari Xu/Ma dan ‘blocking’ yang sempurna di area depan permainan membuat ganda China akhirnya terus melaju dan tak terbendung, 21-14.

 

Kemenangan ini kembali memastikan China mengoleksi gelar kedua mereka pada turnamen ini setelah pada laga sebelumnya, Zhang Nan/Zhao Yunlei juga memetik kemenangan atas wakil Jepang, Shintaro Ikeda/Reiko Shiota, 21-17, 21-11.

 

Peluang untuk menambah gelar juga masih terbuka lebar di sektor ganda putri setelah Ha Jung Eun/Kim Min Jung berhasil melaju ke babak final dengan mendepak wakil Denmark, Christinna/Kamilla, 23-21, 21-18. Kemangan ini mengantarkan Ha/Kim kepada Wang Xiaoli/Yu Yang yang mendapatkan tiket gratis tanpa bertanding ke partai puncak atas kompatriot mereka, Tian Qing/Zhao Yunlei.

 

Pertemuan Ha/Kim dan Wang/Yu akan menjadi ulangan hari ketiga babak penyisihan grup A dimana saat itu Ha/Kim menelan kekalahan telak 15-21, 9-21.

 

Saina, Selangkah Menuju Gelar Perdana

 

Nihil gelar sepanjang perhelatan ajang Super Series 2011 dengan prestasi terbaik sebagai runner up turnamen Indonesia Open Premier SS 2011, Saina datang ke turnamen ini dengan ambisi besar untuk mengoleksi gelar perdananya. Motivasi yang kuat tersebut mampu terjaga hingga hari ini saat peringkat 4 dunia tersebut mengalahkan Tine Baun dan selangkah menuju impian terbesarnya.

 

Setelah menundukkan Wang Xin 21-17, 22-20 pada babak penyisihan grup hari ketiga kemarin dan memupus peluang terjadinya All Chinese Final, konsistensi Saina kembali teruji pada hari ini (17/12) saat menantang wakil Eropa, Tine Baun.

 

Pada awal gim pertama, kedua pemain mampu saling megimbangi dan saling bergantian memimpin perolehan poin dengan selisih 1-3 angka hingga kedudukan 14-14. Kecermatan Saina dalam menganalisis penempatan bola-bola pada area kosong membuatnya mampu unggul jauh 18-14, 20-15. Peluang ini mampu dimanfaatkan denganm baik oleh Saina untuk menamatkan gim ini, 21-17.

 

Saina kembali mendominasi pertandingan pada gim kedua meskipun Tine mampu membuntuti perolehan poin Saina dengan smash-smash dan permainan bola-bola pendek di depan net. Tertinggal 3-7 dan 6-10, Tine akhirnya berhasil menyamakan kedudukan di angka 11.  Keuletan Saina tidak hanya dalam antisipasi bola-bola yang tak terduga namun juga mampu menciptkan peluang untuk balik menekan setelah kedua pemain terlibat reli yang relatif lama, membuat Saina kembali menciptkan momentum keduanya, 19-14.

 

Tine sempat bangkit dan merebut 4 poin beruntun namun permainan matang Saina akhirnya menutup kesempatan bagi Tine, 18-21. Hasil ini mengantarkan Saina untuk bertemu Wang Yihan pada babak final setelah tunggal China peringkat 1 dunia tersebut mengalahkan kompatriotnya, Wang Xin, 21-19, 21-16.

 

Meskipun peluang Saina di atas kertas lebih kecil atas Yihan yang memegang rekor 3 kali kemenangan dalam pertemuan terakhir mereka, motivasi untuk meraih gelar perdananya di tahun ini dan konsistensi permainannya di laga pamungkas besok (18/12) diharapkan mampu menjadi titik balik gadis India  yang berusia 21 tahun ini.

 

Peluang untuk menggagalkan aksi sapu bersih para pemain China juga terbuka di sektor ganda putra. Meskipun pada laga hari ini, Chai Biao/Guo Zhendong mampu membuat kejutan dengan menjungkalkan peringkat teratas grup B, Jung Jae Sung/Lee Yong Dae, 21-17, 21-18, di atas kertas duet Denmark, Mathias/Carsten masih berpeluang karena catatan kemenangan pada pertemuan terakhir keduanya di turnamen All England Premier SS 2011 yang lalu.

 

Mathias/Carsten sendiri memastikan diri ke partai puncak setelah memupuskan harapan Korea lainnya, Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong, 16-21, 21-12, 21-13. Bekal sebagai juara bertahan tahun lalu diharapkan mampu menjadi motivasi kuat bagi Mathias/Carsten untuk memetik kemenangan pada laga mereka di partai final (FEY).

Desember 17, 2011

Results Day 3 World SS Finals 2011 : ToLyn dan AhNa Peringkat 3

Harapan publik Indonesia untuk meloloskan wakilnya ke babak semifinal akhirnya sirna usai kekalahan yang kembali harus diderita oleh Tantowi/Liliyana (ToLyn) saat berhadapan dengan tandem nomor satu dunia, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Hasil gemilan justru diukir pasangan Ahsan/Bona (AhNa) yang menaklukkan duet Malaysia, Koo/Tan sekaligus memastikan diri di posisi ke-3 grup B.

 

Pecinta bulutangkis tanah air kembali harus kecewa setelah satu-satunya harapan yang tersisa di hari ke-3 turnamen World SS Finals 2011, ToLyn ikut kandas dan gagal melangkah ke babak semifinal. Kekecewaan ini merupakan yang keduakalinya setelah pada penganugrahan pemain terbaik tahun 2011 versi BWF, Liliyana Natsir yang menempati peringkat teratas dalam pooling  favorit para fans ternyata dinilai ‘kalah prestasi’ dibandingkan dengan runner up pooling ini, Wang Xiaoli/Yu Yang.

 

Menguasai jalannya pertandingan gim pertama dan bahkan sempat memimpin jauh 14-7, ToLyn justru kedodoran ketika kembali harus menghadapi sindrom angka kritis 19-16. Banyaknya kesalahan sendiri yang dilakukan oleh pasangan Indonesia membuat Zhang/Zhao mampu membalikkan keadaan dengan mengoleksi 5 angka beruntun, 21-19.

 

Kesalahan yang sama nyaris terjadi pada gim kedua saat ToLyn yang sempat unggul 13-5 mampu terbuntuti 19-18 oleh duet China ketika menghadapi poin-poin kritis. Meskipun Zhang/Zhao juga tidak bermain sempurna, poin-poin gratis dari kesalahan sendiri yang dilakukan oleh pasangan Indonesia menjadi kunci krusial yang akhirnya membuat duo China bangkit sebelum akhirnya di redam oleh ToLyn, 21-18.

 

Pertandingan gim ketiga sempat memanas ketika kedua pasangan tampil ngotot dan saling berebut poin demi poin hingga kedudukan 10-10. Kedudukan ini ternyata menjadi titik balik bagi Zhang/Zhao untuk menekan ganda Indonesia dari beberapa kesalahan sendiri ToLyn yang membuat duet China kembali unggul jauh, 13-10 dan 17-11. Mimpi buruk itupun akhirnya menjadi kenyataan ketika Zhang/Zhao mengontrol penuh jalannya pertandingan hingga menutup gim ini, 21-14.

 

Kekalahan ini mengubur impian ToLyn untuk mendapatkan tiket semifinal setelah pada pertandingan lainnya, Xu Chen/Ma Jin mampu mengoleksi angka kemenangan keduanya atas wakil Inggris, Robert Blair/Gabrielle White, 21-12, 21-8.

 

Kemenangan Joachim/Christinna atas wakil Taiwan, Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing, 21-19, 21-18 pada laga pamungkas grup B memastikan langkah tandem nomor satu Eropa tersebut ke babak semifinal sekaligus berada di puncak grup dengan 3 poin penuh tanpa kehilangan 1 set pun.

 

Kekalahan dua set langsung Sudket/Saralee atas wakil Jepang, Shintaro Ikeda/Reiko Shiota, 14-21, 18-21 tidak hanya memupuskan ambisi duo Thailand tersebut untuk melaju ke babak semifinal namun juga mengantarkan pasangan Jepang sebagai runner up grup B karena selisih agregat set kemenangan yang lebih banyak dibandingkan dua pesaingnya, Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing dan Sudket/Saralee yang sama-sama mengantongi 1 kali menang dan 2 kali kalah. Kekalahan ini sekaligus membuat ganda Thailand harus puas sebagai juru kunci grup B dengan 2 set kemenangan dan 5 set kekalahan.

 

Denmark, Buntuti Kesuksesan China

 

Jika ada negara kedua selain sang tuan rumah China dengan meloloskan 9 wakilnya ke babak semifinal yang mampu disebut sukses hingga hari ini (16/12) maka tim Denmark lah yang lebih pantas. Tidak hanya terbanyak kedua dari segi kuantitas, prestasi para pebulutangkis Denmark juga merata di semua nomor meskipun di masing-masing sektor hanya diwakilkan oleh satu kandidat pada turnamen ini.

 

Christinna Pedersen dan Kamilla Rytter Juhl akhirnya memastikan diri sebagai juara grup B setelah menuai kemenangan atas wakil Jepang, Shizuka Matsuo/Mami Naito, 21-12, 21-13. Kepastian menempati puncak klasemen grup B terjadi setelah duo China, Tian Qing/Zhao Yunlei di luar dugaan kalah dari tandem Jepang, Mizuki Fujii/Reika Kakiiwa, 22-20. 13-21, 18-21.

 

Christinna/Kamilla akhirnya menggeser posisi Tian/Zhao karena secara agregat jumlah set kekalahan duo Denmark tersebut lebih sedikit daripada pasangan China yaitu 4 berbanding 5 meskipun sama-sama mengantongi dua angka kemenangan. Nasib Tian/Zhao pun sebenarnya akan berada di ujung tanduk seandainya dalam pertandingan hari ini, Mizuki/Reika yang juga memetik dua angka kemenangan mampu mempecundangi pasangan China dengan dua gim langsung.

 

Jika pada grup B terjadi persaingan ketat memperebutkan posisi teratas maka di grup persaingan ketat justru terjadi pada peringkat runner up. Wang Xiaoli/Yu Yang memastikan diri sebagai juara grup yang belum kehilangan satu setpun usai menundukkan Ha Jung Eun/Kim Min Jung, 21-15, 21-9.

 

Duet Hongkong, Poon Lok Yan/Tse Ying Suet yang hanya membutuhkan satu kemenangan atas Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin di luar dugaan harus menelan kekalahan dua gim langsung, 16-21, 17-21 yang membuat posisi mereka melorot drastis sebagai juru kunci karena jumlah agregat set kalah yang lebih banyak.

 

Sementara itu posisi Ha/Kim naik ke peringkat dua setelah memetik poin agregat 3-4 meskipun sama-sama mengumpulkan 1 poin kemenangan seperti yang di koleksi oleh Cheng/Chen dan Poon/Tse.

 

Di sektor putra, kejutan justru terjadi di grup A saat unggulan teratas, Fu Haifeng/Cai Yun tidak mampu memoloskan diri ke babak semifinal. Masing-masing peserta pada grup ini yang sama-sama menuai 1 angka kemenangan akhirnya ditentukan pada pertandingan hari ini (16/12) yang dimenangkan oleh Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong dan Chai Biao/Guo Zhendong.

 

Performa yang tidak sempurna dari pasangan China, Fu/Cai sudah terlihat sejak hari pertama saat keduanya takluk 3 set dari kompatriot mereka, Chai/Guo dan membutuhkan waktu hampir satu jam untuk menaklukkan pasangan Jepang, Hirokatsu/Noriyasu dalam pertandingan rubber set.

 

Antiklimaks performa Fu/Cai akhirnya berujung pada kekalahan mereka pada hari ini atas Ko/Yoo, 22-20, 21-16. Beruntung kegagalan ini tidak diikuti oleh wakil China lainnya, Chai Biao/Guo Zhendong. Keduanya melaju ke babak semifinal dan menempati posisi kedua grup A setelah menundukkan Hirokastu/Noriyasu, 21-16, 21-14.

 

Keberhasilan ToLyn menempati peringkat ke-3 babak penyisihan grup juga diikuti oleh wakil merah putih lainnya, AhNa. Melalui pertarungan rubber gim, AhNa sukses menekuk wakil Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, 19-21, 21-19, 21-14. Posisi teratas grup ini akhirnya dimahkotai oleh Jung/Lee dengan menundukkan Mathias/Carsten, 21-15, 21-13 (FI).

Desember 16, 2011

Results Day 2 World SS Finals 2011 : ToLyn Masih Berpeluang, AhNa Terhenti

Harapan Indonesia untuk melaju ke babak semifinal akhirnya menipis usai kekalahan yang diderita oleh Ahsan/Boba (AhNa) dan Tantowi/Liliyana (ToLyn) pada laga kedua turnamen World SS Finals 2011. AhNa kembali terjegal saat menantang tandem Korea, Jung/Lee sedangkan ToLyn terjangkiti sindrom angka kritis saat menantang wakil tuan rumah, Xu Chen/Ma Jin.

 

Pada gim pertama, AhNa mampu mengimbangi perolehan poin Jung/Lee meskipun seringkali tertinggal 1-3 angka. AhNa bahkan sempat dua kali menggagalkan ‘match point’ pasangan Korea sebelum akhirnya menyerah 21-23. Kedua pasangan saling berimbang dan minim kesalahan sendiri. Namun duet Korea tidak hanya unggul dari sisi serangan namun juga mahir dalam mengolah bola di depan net sehingga akhirnya mamou memenangkan set pertama.

 

Meskipun tidak seketat gim pertama, pertarungan di set kedua tetap berlangsung seru dan didominasi oleh Jung/Lee. Memimpin dengan 9-5 dan 16-13, Jung/Lee akhirnya menamatkan set ini lebih dulu 21-16 sekaligus memupus harapan ganda Indonesia.

 

Hasil dua kali kemenangan yang diraih oleh Jung/Lee dan Mathias/Carsten yang pada pertandingan hari ini juga menuai kemenangan atas ganda Malaysia, Koo/Tan, 21-14, 21-6 memastikantiket semifinal bagi keduanya dan pada pertandingan besok (16/12) akan memperebutkan posisi juara grup B.

 

Sementara itu pada grup yang berbeda (A), peluang untuk melaju ke babak semifinal masih terbuka lebar setelah masing-masing peserta memetik satu kali kemenangan dan satu kali kalah. Pertandingan hari ini akan menjadi partai pamungkas untuk menentukan siapa yang akhirnya bisa melaju ke babak semifinal.

 

Setelah pada laga kemarin Chai/Guo menundukkan kompatriot mereka, Fu/Cai dan Hirokatsu/Noriyasu menghempas Ko/Yoo, hari ini (15/12) giliran Fu/Cai yang memetik kemenangan atas Noriyasu/Hirokatsu 21-12, 19-21, 21-15 dan Ko/Yoo yang mengungguli Chai/Guo, 21-17, 21-19.

 

Pada sektor putri, kejutan justru diukir oleh wakil Hongkong, Poon Lok Yan/Tse Ying Suet yang diluar dugaan mampu mengalahkan wakil Korea, Ha Jung Eun/Kim Min Jung, 21-23, 23-21, 21-12. Kemenangan ini membuka peluang bagi duet Hongkong tersebut untuk melaju ke babak semifinal setelah sehari sebelumnya ditaklukkan oleh ganda China, Wang Xiaoli/Yu Yang. Pada pertandingan besok, Poon/Tse akan menantang wakil Taiwan, Cheng/Chien dan harus memetik kemenangan jika ingin memastikan diri sebagai runner up grup A.

 

Chieng/Chen sendiri harus mengubur impian mereka untuk melaju ke empat besar setelah hari ini kembali menelan kekalahan atas Wang/Yu, 17-21, 11-21.

 

Pada grup B, wakil Eropa Christinna/Kamilla kembali membukan peluang untuk merebut tiket semifinal setelah sukses melibas duet teratas Jepang, Mizuki Fujii/Reika Kakiiwa, 21-13, 21-14. Sementar itu tandem tuan rumah, Tian/Zhao masih belum menemui kesulitan untuk menaklukkan andalan Jepang lainnya, Shizuka Matsuo/Mami Naito, 21-14, 21-8. Jika mampu mengalahkan Shizuka/Mami di pertandingan besok, maka duet Denmark, Christinna/Kamilla dipastikan menempati peringkat kedua dan melaju ke babak empat besar.

 

Sindrom Angka Kritis ToLyn

 

Keberuntungan sepertinya belum berpihak pada kubu Indonesia setelah pada pertandingan kemarin, duet andalan Tantowi/Liliyana (ToLyn) dipaksa mengakui ketangguhan wakil China, Xu/Ma dalam laga rubber gim yang menguras fisik dan mental. Sementara itu pada laga grup B, Sudket/Saralee kembali membuka peluang ke semifinal usai menundukkan wakil Taiwan, Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing.

 

Mendominasi set pertama dengan smash-smash akurat dan penempatan bola-bolas sulit di depan net membuat duet Indonesia langsung unggul 13-6 di gim pertama. Meskipun sempat tersusul di angka 16, ToLyn yang tampil lebih agresif dan ulet akhirnya menamatkan set ini lebih dulu, 21-17.

 

Pada gim kedua, terjadi penurunan performa yang siginfikan pada pasangan Indonesia. Selain menjadi lebih ‘kalem’, duel penempatan bola-bola di depan net justru lebih banyak dimenangkan oleh Xu/Ma. Seolah-olah memberikan kesempatan kepada ganda China yang sedang berada di atas angin, ToLyn akhirnya bertekuk 7-21.

 

Perseteruan yang lebih intens justru terjadi di gim ketiga. Selisih 1-2 poin dari duel smash-smash keras dan penempatan bola-bola yang akurat membuat pertandingan ini menjadi klimaks dari dua set sebelumnya. Kedua pasangan juga minim dalam kesalahan sendiri dan peluang untuk meraih poin akhirnya tertujua kepada pemain yang lebih siap untuk menekan lebih dulu.

 

Xu/Ma sempat unggul jauh 17-12 dan 19-15 yang nyaris memupuskan asa pasangan Indonesia. Namun mental ToLyn yang lebih matang dan solid membuat keduanya tidak hanya unggul dari sisi serangan namun juga pengembalian di tempat-tempat kosong yang tidak terduga oleh pasangan China. Membuntuti Xu/Ma hingga kedudukan 20-20, keberuntunganlah yang akhirnya memastikan jagoan China untuk menutup gim ini lebih dulu 22-20.

 

Kekalahan ini mempertipis peluang ToLyn untuk melaju ke babak semifinal. Satu-satunya kesempatan adalah jika andalan ‘terakhir’ merah putih tersebut mampu mengalahkan wakil China lainnya, Zhang Nan/Zhao Yunlei pada laga pamungkas esok hari. Zhang/Zhao memetik kemenangan kedua mereka hari ini atas wakil Inggris, Robert Blair/Gabrielle White 21-10, 21-18.

 

Pada grup yang berbeda, duet Thailand Sudket/Saralee kembali membuka peluang untuk melaju ke babak empat besar setelah pada pertandingan hari ini menjungkalkan wakil Taiwan, Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing, 15-21, 21-16, 21-12. Jika pada laga esok, Sudket/Saralee mampu tampil konsisten atas pasangan Jepang, Shintaro/Reiko maka keduanya dipastikan akan mendampingi Joachim/Christinna untuk melaju ke empat besar.

 

Joachim/Christinna sendiri tetap kokoh berada di puncak klasemen dengan mengantongi dua kemenangan setelah pada pertandingan hari ini mengungguli Shintaro/Reiko, 21-15, 21-13 (FEY).

Desember 15, 2011

Results Day 1 World SS Finals 2011 : AhNa, Terjegal Mental Di Angka Kritis

Mendominasi perolehan poin di sepanjang gim ketiga, duet andalan Indonesia, Ahsan/Bona (AhNa) akhirnya harus pupus saat meniti poin-poin kritis. Sementara itu pasangan ganda campuran, Tantowi/Liliyana (ToLyn) hanya membutuhkan waktu 23 menit untuk memetik kemenangan perdana mereka di hari pertama.

 

Memasuki hari pertama turnamen Super Series Finals yang menyajikan delapan peringkat terbaik pada setiap nomor dalam 12 kali perhelatan turnamen Super Series tahun 2011, Indonesia yang diwakilkan oleh AhNa dan ToLyn di sektor ganda putra dan campuran masing-masing meraih hasil yang berbeda.

 

AhNa yang berada di grup B bersama Mathias/Carsten asal Denmark, Koo/Tan dari Malaysia dan ganda terbaik Korea, Jung Jae Sung/Lee Yong Dae tidak mampu mendulang angka kemenangan di laga perdananya. Menghadapi Mathias/Carsten, AhNa sempat mengimbangi duet Denmark tersebut di gim pertama hingga kedudukan 11-10. Namun setelah jeda interval, pasangan Denmark yang akhirnya berbalik unggul dengan tampil menenan dan meraih poin demi poin dari smash-smash keras mereka memimpin dengan 16-13 dan 19-14, sebelum menutup set ini, 21-16.

 

Perseteruan yang lebih alot sempat terjadi pada paruh awal gim kedua. Saling mengejar dan selisih 1-2 poin berlangsung hingga kedudukan 12-11 untuk Indonesia. Beberapa kesalahan sendiri yang dilakukan oleh Mathias/Carsten dan kesolidan yang lebih baik dari AhNa terutama saat mengantisipasi bola-bola di depan net membuat mereka mampu memetik 4 poin beruntun, 16-12 hingga terus unggul 18-14. Meskipun Mathias/Carsten sempat mendapatkan momentum kedua mereka dengan memperkecil selisih poin 18-19, AhNa yang tampil lebih ulet sukses menamatkan gim ini lebih dulu untuk memaksakan rubber set, 21-18.

 

Paruh awal gim ketiga kembali berlangsung ketat seperti pada gim kedua. Saling memimpin dan mengejar angka membuat posisi kedua pasangan imbang hingga kedudukan 11-11. Skenario yang sama nyaris dialami oleh tandem peringkat satu Indonesia tersebut ketika sanggup memimpin 15-12, 17-15 dan 19-18. Namun keberuntungan akhirnya berbalik untuk Mathias/Carsten ketika keduanya mampu tampil lebih sabar untuk menunggu kesempatan terbaik dalam melakukan penyerangan. Tiga poin beriring yang dikoleksi oleh Mathias/Carsten memastikan kemenangan mereka, 21-19.

 

Penguasaan mental bertanding yang lebih baik khususnya saat poin-poin kritis kembali menjadi kunci pasangan Indonesia yang dari segi tehnik sebenarnya mampu mengimbangi pasangan Denmark ini. Pada turnamen China Masters SS 2011 yang lalu, AhNa juga terjungkal saat menghadapi Mathias/Carsten pada angka-angka kritis, 20-22, 21-23.

 

Di laga selanjutnya, lawan yang lebih berat akan dihadapi oleh AhNa yaitu pasangan Korea, Jung/Lee. Jung/Lee meraih angka kemenangan pertama mereka dengan mengalahkan wakil Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, 18-21, 21-15, 21-18. Pada sistem setengah kompetisi ini yang membagi delapan peringkat Super Series terbaik dunia ke dalam dua grup, hanya dua peringkat teratas dari masing-masing grup lah yang nantinya berhak untuk melaju ke babak semifinal.

 

Sementara itu pada grup A, hasil mengejutkan justru harus dituai oleh dua unggulan teratas. Pasangan China, Fu Haifeng/Cai Yun takluk 15-21, 21-14, 19-21 atas kompatriot mereka, Chai Biao/Guo Zhendong sementara itu tandem Jepang Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata melumat Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong, 21-19, 18-21, 21-9.

 

Di sektor putri, masih belum terjadi kejutan yang berarti meskipun wakil Eropa satu-satunya di nomor ini, Christinna/Kamilla yang berada di grup B mampu memberikan perlawanan sengit terhadap ganda China, Tian Qing/Zhao Yunlei. Tertinggal 10-21 di gim pertama, duet Denmark sukses memaksakan rubber set setelah memetik kemenangan 22-20 pada gim kedua meskipun akhirnya kembali menyerah 14-21 pada gim ketiga.

 

Duel antara sesama wakil Jepang akhirnya dimenangkan oleh Mizuki Fujii/Reika Kakiiwa atas Shizuka Matsuo/Mami Naito, 11-21, 21-17, 21-10 melalui laga 68 menit. Jika pada pertandingan besok (15/12), Mizuki/Reika mampu memetik kemenangan kedua atas Christinna/Kamilla, keduanya berpeluang besar untuk melaju ke babak semifinal.

 

Pada grup yang berbeda, unggulan teratas, Wang Xiaoli/Yu Yang meraih kemenangan mudah atas wakil Hongkong, Poon Lok Yan/Tse Ying Suet, 21-9, 21-11. Sementara itu kandidat semifinalis lainnya, Ha Jung Eun/Kim Min Jung juga menaklukkan ganda Taiwan, Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin dengan dua set langsung, 21-18, 21-18.

 

ToLyn Ukir Kemenangan Perdana

 

Duet Tantowi/Liliyana (ToLyn) mengukir hasil yang sempurna pada laga ‘pemanasan’ mereka hari ini (14/12). Berada satu grup bersama dua wakil China, Zhang Nan/Zhao Yunlei dan Xu Chen/Ma Jin peluang untuk melaju ke babak semifinal akan menjadi sangat kecil jika keduanya tidak mampu bermain konsisten.

 

Meskipun berada di grup ‘neraka’ A bersama dua wakil China, Zhang/Zhao dan Xu/Ma, ToLyn mampu membukukan kemenangan sempurna atas wakil Eropa, Robert Blair/Gabbrielle White. Kurang dari 30 menit, ToLyn yang unggul dari sisi serangan, penempatan bola dan pertahanan akhirnya unggul dua set langsung, 21-10, 21-12.

 

Pertarungan yang sebenarnya ToLyn baru akan dijalani mereka pada esok hari (15/12) dengan menjamu wakil tuan rumah, Xu Chen/Ma Jin. Ganda nomor dua China tersebut mutlak harus meraih kemenangan pada laga kedua mereka jika ingin memperbesar peluang melaju ke babak semifinal setelah pada pertandingan hari ini (14/12) kalah dalam laga rubber set atas kompatriot mereka, Zhang Nan/Zhao Yunlei, 18-21, 21-19, 18-21.

 

Pada grup B, duet peraih dua mahkota Super Series di Denmark dan Perancis, Joachim Fischer/Christinna Pedersen nyaris tidak mendapatkan lawan yang ‘menyulitkan’ dan berpeluang besar untuk melaju ke semifinal. Sukses membungkam wakil Thailand, Sudket/Saralee, 21-15, 21-17, wakil Denmark tersebut akan menantang wakil Jepang, Shintaro Ikeda/Reiko Shiota pada pertandingan besok (15/12). Shintaro/Reiko sendiri harus berjuang keras untuk mempertahankan asa mereka pada turnamen ini setelah pada hari ini menuai kekalahan dari wakil Taiwan, Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing, 21-19, 16-21, 17-21 (FI).

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.