Christinna Pedersen kembali berhasil mempertahankan konsistensi permainan cemerlangnya di babak final dengan menundukkan andalan China lainnya, Ma Jin/Tang Jinhua. Ma/Tang yang di empat besar mendapatkan keuntungan dari mundurnya senior mereka, Wang/Yu hanya mampu mengimbangi agresivitas Christinna/Kamilla hingga paruh awal gim kedua dan tak mampu berkutik di gim kedua.
Sepanjang tahun 2013, duet nomor satu Eropa Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl beberapa kali gagal di laga pamungkas dan harus puas dengan gelar runner up di ajang Superseries. Setelah di India mereka dihempaskan Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna, giliran Ma Jin/Tang Jinhua yang saat itu menempati unggulan teratas menggagalkan misi Christinna/Kamilla untuk merebut juara Japan Open SS 2013.
Puncaknya adalah saat bertanding dihadapan para pendukungnya, Denmark Open SS Premier 2013. Duet China Bao Yixin/Tang Jinhua mempermalukan Christinna/Kamilla dua gim langsung, 16-21, 13-21 dalam durasi pertandingan 40 menit.
Namun penampilan wakil Denmark tersebut terlihat sediikit berbeda di turnamen ini. Dengan strategi yang lebih fresh, Christinna/Kamilla tidak hanya mempertahankan senjata pamungkas smash-smash keras tapi lebih solid di area depan dengan pola ‘no lob’ serta mampu meningkatkan variasi serangan dengan dan penempatan bola.
Setelah di laga penyisihan grup, Christinna/Kamilla membuat sejarah dalam perjalanan kariri mereka dengan menundukkan kolaborasi terkuat China peringkat satu dunia yang mencatat rekor kemenangan sempurna di empat pertemuan sebelumnya, Wang Xiaoli/Yu Yang, pertandingan kali ini yang menjajal andalan China lainnya, Ma Jin/Tang Jinhua berlangsung ketat di gim pertama. Ma Jin yang juga dikandaskan oleh Christinna di sektor campuran dengan skor telak terlihat dominan dengan bloking dan pertahanannya. Tampil saling menekan dan silih serang, kedua pasangan terlibat duel seru dan saling memimpin hingga kedudukan 10-10.
Tiga poin beruntun yang dikoleksi tandem Denmark sempat membuka momentum mereka namun Ma/Tang yang tetap agresif di permainan depan berhasil memanfaatkan beberapa kesalahan Christinna/Kamilla sehingga kembali melevelkan kedudukan di angka 16 dan 17.
Dua angka beruturt-turut yang diraih Christinna/Kamilla kembali mengantarkan mereka pada titik krusial 19-17. Pertandingan berlangsung kian sengit saat Ma/Tang kembali mendekati perolehan angka pasangan Denmark dengan menambah 1 poin namun pengembalian Tang Jinhua yang terlalu melebar justru mengantarkan duo Denmark pada match point, 20-18.
Bola tanggung Christinna yang dieksekusi dengan sempurna oleh Tang Jinhua membuat perseteruan mental antara kedua pasangan kembali mendebarkan namun pengembalian Ma Jin yang terlalu melebar di sisi kanan lapangan Christinna/Kamilla memastikan gim pertama menjadi milik pasangan Denmark, 21-19.
Pertahanan solid yang dipadu dengan serangan smash-smash keras serta penempatan di sudut-sudut area pertahanan lawan yang tak terjaga kembali membuat Christinna/Kamilla tampil dominan di gim kedua. Mencoba untuk balik menekan, Ma/Tang justru tak mampu keluar dari dominasi duo Denmark karena terlalu sering melakukan unforced error dan antisipasi yang salah dan terlalu mengambang di atas net.
Memimpin 5-1 hingga 11-4 saat jeda interval permainan memukau Christinna/Kamilla di bagian depan pertahannya berkali-kali gagal diantisipasi oleh Ma/Tang. Tak hanya sigap memanfaatkan setiap momentum bola-bola pengembalian pasangan China, Christinna/Kamilla juga jeli dalam mengamati peluang area tak terjaga di sudut-sudut lapangan.
Meskipun Ma/Tang sempat memperkecil selisih angka menjadi 12-15, enam angka berturut-turut yang di bukukan tandem Denmark dari keperkasaan mereka di depan net diantaranya dua angka diperolehan dengan smash beruntun Kamilla, serobot Christinna di depan net, tekanan smash Kamilla, pengembalian Tang Jinhua yang terlalu jauh ke belakang serta return Ma Jin yang terburu-buru dan gagal melewati net menutup kesempatan Ma/Tang di turnamen ini, 12-21.
“Kuncinya adalah pelatih meminta kami untuk terus menjaga area depan dan tetap menekan mereka. Kami sempat beberapa kali melaju ke final dan kami tidak mau berakhir sebagai runner rup lagi,” ujar Pedersen bersemangat.
Gelar juara ganda putri Christinna/Kamilla ini tidak hanya merupakan sejarah karir perdana mereka di ajang BWF World Superseries Finals namun juga mengobati kerinduan lama setelah terakhir menjadi kampiun turnamen Malaysia Open SS 2012 tahun lalu di kota yang sama. Selain itu, Christinna/Kamilla juga memperpanjang rekor gelar tak terputus Denmark di event ini sejak pertama kali di gelar tahun 2008 yang lalu (FI).