Bulutangkismania's Weblog

Mei 21, 2013

Sudirman Cup 2013 : Tujuh Negara Memastikan Diri

logo-piala-sudirman-2013Diantara 12 tim yang bersaing di divisi utama Sudirman Cup 2013 dan terbagi dalam 4 grup, 7 diantaranya berhasil memastikan diri ke babak delapan besar. Taiwan yang memetik kemenangan dalam dua laga beruntun sudah lebih dulu bertengger sebagai juara grup C. Pemuncak 3 grup lainnya serta satu tempat runner up tersisa akan diperebutkan pada laga hari ketiga.

 

Tidak seperti pada hari pertama, Putra Stadium kali ini terasa lebih senyap dan minim pengunjung. Selain karena kuranganya sosialisasi, istirahatnya sebagain besar tim unggulan dan faktor tidak bermainnya pasukan tuan rumah juga memegang peranan di turnamen kali ini. Dari grup A, China dan Indonesia menggenggam tiket delapan besar usai masing-masing mengantongi kemenangan atas India. Jika sebelumnya China berhasil mencukur India 5-0, Indonesia harus kehilangan satu poin dari sektor tunggal putra.

 

Dionisius Hayom Rumbaka yang memiliki catatan dua kali kemenangan atas penantangnya, Kashyap Parupalli justru tidak mampu bebruat banyak dan mengeluarkan permainan terbaiknya. Dalam laga yang berdurasi 44 menit tersebut, Hayom bermain dalam tempo lambat dan lebih banyak mengikuti ritme permainan Kashyap. Antisipasi bola yang cenderung tertinggal serta kalah sigap, Hayom tertinggal jauh 8-15 di gim pertama. Meskipun sempat mengejar 18-19, tunggal ke-5 merah putih tersebut yang kembali mengendorkan konsistensinya akhirnya menyerah 18-21.

 

Hayom hanya mampu mengimbangi permainan Kashyap hingga kedudukan 10-10 di gim kedua. Meskipun secara teknis Hayom sebenarnya mampu unggul atas Kashyap, namun faktor-faktor di luar hal tersebut seperti semangat juang dan dinamisasi dalam beradaptasi dengan permainan lawan masih belum ditunjukkan Hayom hingga mendekati paruh akhir set kedua. Sepuluh angka beruntun yang dikoleksi Kashyap dari permainan tanggung Hayom sempat membuat peringkat 28 dunia ini berinisiatif untuk membangun serangan dan mempercepat tempo. Namun perbedaan skor yang terlalu jauh memaksa Hayom untuk mengubur mimpinya, 14-21.

 

“Saya bermain percaya diri dan kebugaran menjadi salah satu kelebihan saya. Hari ini merupakan milik saya dan saya bermain dengan sangat baik,” papar Kashyap tentang pertandingannya.

 

Sebelum kekalahan yang diderita Hayom, Indonesia sudah lebih dulu mengantongi dua poin dari sektor ganda putra dan tunggal putri. Angga Pratama/Ryan Agung Saputro (AngRy) menyumbang angka pertama bagi Indonesia setelah sukses mengulangi kemenangan mereka atas duo Akshay Dewalkar/Pranaav Jerry Chopra. Bermain dengan tempo cepat dan menekan, AngRy tidak memberikan banyak kesempatan kepada lawannya untuk menegmbangkan permainan. Tanpa banyak kesulitan, AngRy menuai kemenangan 21-13, 21-10.

 

Meskipun secara ranking dan catatan pertemuan Lindaweni Fanetri masih tertinggal 2-1 atas Pusarla Venkata Sindhu, namun permainan taktis pemain putri terbaik merah putih tersebut kali ini gagal diantisipasi oleh Sindhu. Pengembalian silang di depan net maupun ke arah baseline beberapa kali ampuh menyukitkan pergerakan Sindhu. Bahkan tunggal yang memiliki senjata andalan drop shot tajam dan smash silang ini tidak mampu mengembangkan permainannya dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Unggul jauh di paruh awal gim pertama dan kedua, Linda memastikan poin kedua bagi Indonesia, 21-15, 21-10.

 

“Kita sudah saling mengenal permainan masing-masing namun terlalu banyak kesalahan sendiri yang saya lakukan. Kadang-kadang saya juga bermain terlalu berhati-hati. Ini bukan hari saya, bisa dibilang seperti itu,” ujar pemain berusia 17 tahun ini seraya tersenyum untuk menutupi kekecewaannya.

 

Hasil gemilang juga diraih dua nomor lainnya, ganda putri dan campuran. Meskipun harus melewati laga menegangkan selama 40 menit, Greysia Polii/Nitya Krishinda (GreyNit) yang di duetkan kembali mampu tampil lebih akurat di poin-poin akhir saat menjamu Ashwini Ponnappa/Pradnya Gadre. Keduanya sempat terlihat belum padu saat gim pertama dimulai. Beberapa kesalahan sendiri dan minim variasi serangan membuat GreyNit kesulitan di gim pertama. Penampilan memukau dan sergapan sang lawan, Pradnya Garde beberapa kali mampu mengecoh pertahanan GreyNit. Tertinggal 16-19 di gim pertama, GreyNit yang tampil tenang sukses membalikkan keadaan 21-19. Begitupun gim kedua, kesalahan beruntun GreyNit yang terburu-buru mengembalikan bola sempat membuat mereka tertinggal 19-20 setelah memimpin 18-15. Ketenangan Nitya dalam mengembalikan bola dengan drop shot silang tak terduga menjadi momentum pasangan Indonesia untuk membukukan kemenangan 22-20.

 

“Kami sebelumnya belum pernah bertemu lawan dan hanya berusaha untuk bermain fokus,” ungkap Greysia tentang pertandingannya.

 

Duet peraih mahkota All England dua kali beruntun, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ToLyn) melengkapi hasil baik kubu Indonesia usai menghentikan perlawanan Arun Vishu/Aparna Balan, 21-13, 21-14. Meskipun sempat berjibaku ketat di paruh awal gim pertama dan kedua serta banyak melakukan kesalahan sendiri, ToLyn akhirnya membuktikan kualitas mereka sebagai tandem nomor dua dunia dan mengontrol jalannya pertandingan.

 

Dengan hasil ini Indonesia dan China yang sama-sama lolos ke delapan besar akan saling berseteru untuk memperebutkan puncak tahta grup A. Turun dengan kekuatan terbaiknya, ketua pelatih China, Li Yong bo membuktikan ucapannya untuk menyapu bersih 5 poin atas Indonesia. Sebaliknya, merah putih mengistirahatkan sebagai besar punggawa terbaiknya dan memberikan kesempatan kepada pemain pelapis untuk menunjukkan kekuatannya.

 

Senasib dengan India, Singapura yang berada di grup D juga harus tersingkir setelah mengalami kekalahan untuk kedua kalinya. Usai ditaklukkan Denmark 4-1, kali ini giliran Jepang yang menyapu bersih semua poin atas negeri singa tersebut. Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa dan Minatsu Mitani menyumbang dua poin pertama bagi sang negeri sakura dengan mengantongi kemenangan ‘straight set’. Takuma Ueda sempat kehilangan gim kedua 13-21 saat menjajal Derek Wong setelah menang 21-18. Namun tunggal ke-3 Jepang tersebut kembali sukses merebut set ketiga 21-15. Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dan Hirokatsu Hashimoto/Miyuki Maeda melengkapi aksi sapu bersih Jepang atas tim Singapura. Hasil ini sekaligus mempertemukan Jepang dan Denmark untuk saling beradu memperebutkan posisi teratas grup D.

 

“Pertandingan melawan Denmark sangat penting bagi kita tapi kita siap. Untuk bisa menang kita harus merebut poin di dua sektor tunggal dan satu ganda. Ganda campuran kita lemah tapi peluang lebih baik ada di sektor ganda putri,” papar kepala pelatih tim Jepang, Park Joo Bong.

 

Hong Kong Tersingkir, Jerman Tantang Malaysia

 

Pemain ganda putra kampiun Kejuaraan Dunia Junior 2012, Lee Chun Hei yang berduet dengan sang senior, Chau Hoi Wah sempat membuat kejutan bagi tim Hong Kong ketika berhasil menundukkan ganda bersinar Korea Selatan, Ko Sung Hyun/Kim Ha Na. Namun kehilangan 4 poin di sektor lainnya membuat Hong Kong harus mengubur mimpi ke quarter final. Sementara itu di grup C, Taiwan mencatat kemenangan kedua sekaligus memastikan diri sebagai juara grup.

 

Sehari sebelumnya, Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah nyaris membuat kejutan atas senior Thailand ketika mereka mampu menyajikan permainan ketat, 22-24, 22-20. Kali ini saat menantang ganda Korea Selatan yang bersinar dengan beberapa gelar di turnamen terakhir, Ko Sung Hyun/Kim Ha Na, duet Hong Kong tampil kosisten dan solid sejak awal gim pertama. Mendominasi perolehan poin hingga kedudukan 12-8, Hong Kong yang tampil taktis dengan penempatan bola dan serangannya berhasil merebut gim pertama 21-18.

 

Terus berusaha menekan meskipun beberapa kali sempat melakukan kesalahan sendiri membuat Lee/Chau kembali unggul di paruh awal gim kedua, 9-6 dan 11-7. Seolah-olah sudah mampu membaca permainan Ko/Kim, pasangan Hong Kong mampu membalikkan keadaan ketika tertekan untuk balik menyerang. Terus unggul hingga 18-12, Lee/Chau tanpa kesulitan menyudahi perlawanan tandem Korea, 21-14.

 

“Saya sangat senang karena mampu memperbaiki kesalahan yang kami lakukan kemarin (saat menghadapi Thailand) dan hari ini kita berhasil,” papar Lee Chun Hei.

 

“Kami sudah tahu sebelumnya bahwa akan berhadapan dengan mereka (Ko/Kim), sehingga kami menonton banyak video untuk mempelajari gaya permainan mereka. Saya tidak menyangka bisa meraih kemenangan dengan lancar. Saya berusaha yang terbaik, dan saya merasa puas,” lanjutnya kemudian.

 

Kesalahan fatal Hong Kong yang tidak memainkan Hu Yun di laga penentuan hari kedua menjadi keuntungan bagi Korea Selatan untuk merebut poin sektor tunggal putra. Lee Dong Keun tanpa kesulitan menyudahi perlawanan Wong Wing Ki, 21-16, 21-15. Korea Selatan mampu berbalik unggul 2-1 saat Kim Ki Jung/Kim Sa Rang meraih kemenangan atas Chan Yun Lung/Ng Ka Long, 21-14, 21-17.

 

Peluang Hong Kong untuk merebut poin sebenarnya kembali terbuka di sektor tunggal putri. Yip Pui Yin menantang tunggal teratas Korea Selatan, Sung Ji Hyun. Penempatan bola yang tak tersentuh dan smash silang yang menjadi senjata andalan Ji Hyun mampu diantisipasi oleh Yip hingga kedudukan 15-15. Lima angka beruntun yang dikoleksi Sung menjadi momentum kemenangan set pertama, 21-17. Permainan agresif Ji Hyun kian berkembang di gim kedua. Tidak hanya konsisten menyerang, Sung juga tampil apik di depan net. Tak tersentuh sejak awal gim kedua, Ji Hyun memastikan poin ke-3 bagi negaranya sekaligus tiket ke delapan besar, 21-14.

 

Dalam laga yang sudah tidak menentukan lagi, Tse Ying Suet/Poon Lok Yan tidak mampu memperecil selisih poin Hong Kong atas Korea Selatan ketika takluk atas duo Jung Kyung Eun/Kim Ha Na. Hanya dalam tempo setengah jam, Jung/Kyung menyudahi perlawanan ganda Hong Kong, 21-10, 21-15.

 

Kemenangan 4-1 atas Hong Kong membuat Korea Selatan bertengger sebagai pemuncak sementara grup B. Penentuan juara grup akan berlangsung pada hari ketiga antara Thailand dan Korea Selatan meskipun keduanya sudah memastikan diri ke laga delapan besar.

 

“Thailand lebih diunggulkan dari kami dan pemain tunggal mereka berperingkat lebih baik sehingga strategi kami akan fokus di sektor ganda,” tutur kepala pelatih Korea Selatan, Lee Deuk Choon.

 

“Kami akan berdiskusi dalam rapat besok pagi. Kami masih memiliki dua pasangan campuran lainnya, jadi lihat saja hasilnya nanti,” jawab Lee saat mengkonfirmasi dampak kekalahan Ko/Kim.

 

Sementara itu pada laga grup C, Taiwan memastikan diri sebagai juara grup usai mengandaskan Jerman dengan skor telak 5-0. Lu Ching Yao/Lai Chia Wen membuka kemenangan manis menundukkan pasangan senior Jerman, Micahel Fuchs/Birgit Michels dengan skor tipis,  13-21, 22-20, 23-21.

 

Tanpa dimotori dua pemain seniornya, Juliane Schenk dan Marc Zwiebler Jerman kembali harus kehilangan dua poin di sektor tunggal. Dieter Domke gagal mengatasi Hsueh Hsuan Yi sedangkan Karin Schnaase ditaklukkan bintang Taiwan, Tai Tzu Ying. Senasib dengan pasangan senior Malaysia, Koo/Tan, duet Ingo Kindervater/Johannes Schoettler juga tak mampu berbuat banyak meladeni permainan cepat Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin. Sementara itu duet senior-junior Cheng Wen Hsing/Hsieh Pei Chen harus berjibaku 3 gim untuk menggulingkan Birgit Michels/Johanna Golsizewski (FEY).

Tinggalkan sebuah Komentar »

Belum ada komentar.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.