Bulutangkismania's Weblog

Mei 21, 2013

Sudirman Cup 2013 : Tujuh Negara Memastikan Diri

logo-piala-sudirman-2013Diantara 12 tim yang bersaing di divisi utama Sudirman Cup 2013 dan terbagi dalam 4 grup, 7 diantaranya berhasil memastikan diri ke babak delapan besar. Taiwan yang memetik kemenangan dalam dua laga beruntun sudah lebih dulu bertengger sebagai juara grup C. Pemuncak 3 grup lainnya serta satu tempat runner up tersisa akan diperebutkan pada laga hari ketiga.

 

Tidak seperti pada hari pertama, Putra Stadium kali ini terasa lebih senyap dan minim pengunjung. Selain karena kuranganya sosialisasi, istirahatnya sebagain besar tim unggulan dan faktor tidak bermainnya pasukan tuan rumah juga memegang peranan di turnamen kali ini. Dari grup A, China dan Indonesia menggenggam tiket delapan besar usai masing-masing mengantongi kemenangan atas India. Jika sebelumnya China berhasil mencukur India 5-0, Indonesia harus kehilangan satu poin dari sektor tunggal putra.

 

Dionisius Hayom Rumbaka yang memiliki catatan dua kali kemenangan atas penantangnya, Kashyap Parupalli justru tidak mampu bebruat banyak dan mengeluarkan permainan terbaiknya. Dalam laga yang berdurasi 44 menit tersebut, Hayom bermain dalam tempo lambat dan lebih banyak mengikuti ritme permainan Kashyap. Antisipasi bola yang cenderung tertinggal serta kalah sigap, Hayom tertinggal jauh 8-15 di gim pertama. Meskipun sempat mengejar 18-19, tunggal ke-5 merah putih tersebut yang kembali mengendorkan konsistensinya akhirnya menyerah 18-21.

 

Hayom hanya mampu mengimbangi permainan Kashyap hingga kedudukan 10-10 di gim kedua. Meskipun secara teknis Hayom sebenarnya mampu unggul atas Kashyap, namun faktor-faktor di luar hal tersebut seperti semangat juang dan dinamisasi dalam beradaptasi dengan permainan lawan masih belum ditunjukkan Hayom hingga mendekati paruh akhir set kedua. Sepuluh angka beruntun yang dikoleksi Kashyap dari permainan tanggung Hayom sempat membuat peringkat 28 dunia ini berinisiatif untuk membangun serangan dan mempercepat tempo. Namun perbedaan skor yang terlalu jauh memaksa Hayom untuk mengubur mimpinya, 14-21.

 

“Saya bermain percaya diri dan kebugaran menjadi salah satu kelebihan saya. Hari ini merupakan milik saya dan saya bermain dengan sangat baik,” papar Kashyap tentang pertandingannya.

 

Sebelum kekalahan yang diderita Hayom, Indonesia sudah lebih dulu mengantongi dua poin dari sektor ganda putra dan tunggal putri. Angga Pratama/Ryan Agung Saputro (AngRy) menyumbang angka pertama bagi Indonesia setelah sukses mengulangi kemenangan mereka atas duo Akshay Dewalkar/Pranaav Jerry Chopra. Bermain dengan tempo cepat dan menekan, AngRy tidak memberikan banyak kesempatan kepada lawannya untuk menegmbangkan permainan. Tanpa banyak kesulitan, AngRy menuai kemenangan 21-13, 21-10.

 

Meskipun secara ranking dan catatan pertemuan Lindaweni Fanetri masih tertinggal 2-1 atas Pusarla Venkata Sindhu, namun permainan taktis pemain putri terbaik merah putih tersebut kali ini gagal diantisipasi oleh Sindhu. Pengembalian silang di depan net maupun ke arah baseline beberapa kali ampuh menyukitkan pergerakan Sindhu. Bahkan tunggal yang memiliki senjata andalan drop shot tajam dan smash silang ini tidak mampu mengembangkan permainannya dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Unggul jauh di paruh awal gim pertama dan kedua, Linda memastikan poin kedua bagi Indonesia, 21-15, 21-10.

 

“Kita sudah saling mengenal permainan masing-masing namun terlalu banyak kesalahan sendiri yang saya lakukan. Kadang-kadang saya juga bermain terlalu berhati-hati. Ini bukan hari saya, bisa dibilang seperti itu,” ujar pemain berusia 17 tahun ini seraya tersenyum untuk menutupi kekecewaannya.

 

Hasil gemilang juga diraih dua nomor lainnya, ganda putri dan campuran. Meskipun harus melewati laga menegangkan selama 40 menit, Greysia Polii/Nitya Krishinda (GreyNit) yang di duetkan kembali mampu tampil lebih akurat di poin-poin akhir saat menjamu Ashwini Ponnappa/Pradnya Gadre. Keduanya sempat terlihat belum padu saat gim pertama dimulai. Beberapa kesalahan sendiri dan minim variasi serangan membuat GreyNit kesulitan di gim pertama. Penampilan memukau dan sergapan sang lawan, Pradnya Garde beberapa kali mampu mengecoh pertahanan GreyNit. Tertinggal 16-19 di gim pertama, GreyNit yang tampil tenang sukses membalikkan keadaan 21-19. Begitupun gim kedua, kesalahan beruntun GreyNit yang terburu-buru mengembalikan bola sempat membuat mereka tertinggal 19-20 setelah memimpin 18-15. Ketenangan Nitya dalam mengembalikan bola dengan drop shot silang tak terduga menjadi momentum pasangan Indonesia untuk membukukan kemenangan 22-20.

 

“Kami sebelumnya belum pernah bertemu lawan dan hanya berusaha untuk bermain fokus,” ungkap Greysia tentang pertandingannya.

 

Duet peraih mahkota All England dua kali beruntun, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ToLyn) melengkapi hasil baik kubu Indonesia usai menghentikan perlawanan Arun Vishu/Aparna Balan, 21-13, 21-14. Meskipun sempat berjibaku ketat di paruh awal gim pertama dan kedua serta banyak melakukan kesalahan sendiri, ToLyn akhirnya membuktikan kualitas mereka sebagai tandem nomor dua dunia dan mengontrol jalannya pertandingan.

 

Dengan hasil ini Indonesia dan China yang sama-sama lolos ke delapan besar akan saling berseteru untuk memperebutkan puncak tahta grup A. Turun dengan kekuatan terbaiknya, ketua pelatih China, Li Yong bo membuktikan ucapannya untuk menyapu bersih 5 poin atas Indonesia. Sebaliknya, merah putih mengistirahatkan sebagai besar punggawa terbaiknya dan memberikan kesempatan kepada pemain pelapis untuk menunjukkan kekuatannya.

 

Senasib dengan India, Singapura yang berada di grup D juga harus tersingkir setelah mengalami kekalahan untuk kedua kalinya. Usai ditaklukkan Denmark 4-1, kali ini giliran Jepang yang menyapu bersih semua poin atas negeri singa tersebut. Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa dan Minatsu Mitani menyumbang dua poin pertama bagi sang negeri sakura dengan mengantongi kemenangan ‘straight set’. Takuma Ueda sempat kehilangan gim kedua 13-21 saat menjajal Derek Wong setelah menang 21-18. Namun tunggal ke-3 Jepang tersebut kembali sukses merebut set ketiga 21-15. Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dan Hirokatsu Hashimoto/Miyuki Maeda melengkapi aksi sapu bersih Jepang atas tim Singapura. Hasil ini sekaligus mempertemukan Jepang dan Denmark untuk saling beradu memperebutkan posisi teratas grup D.

 

“Pertandingan melawan Denmark sangat penting bagi kita tapi kita siap. Untuk bisa menang kita harus merebut poin di dua sektor tunggal dan satu ganda. Ganda campuran kita lemah tapi peluang lebih baik ada di sektor ganda putri,” papar kepala pelatih tim Jepang, Park Joo Bong.

 

Hong Kong Tersingkir, Jerman Tantang Malaysia

 

Pemain ganda putra kampiun Kejuaraan Dunia Junior 2012, Lee Chun Hei yang berduet dengan sang senior, Chau Hoi Wah sempat membuat kejutan bagi tim Hong Kong ketika berhasil menundukkan ganda bersinar Korea Selatan, Ko Sung Hyun/Kim Ha Na. Namun kehilangan 4 poin di sektor lainnya membuat Hong Kong harus mengubur mimpi ke quarter final. Sementara itu di grup C, Taiwan mencatat kemenangan kedua sekaligus memastikan diri sebagai juara grup.

 

Sehari sebelumnya, Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah nyaris membuat kejutan atas senior Thailand ketika mereka mampu menyajikan permainan ketat, 22-24, 22-20. Kali ini saat menantang ganda Korea Selatan yang bersinar dengan beberapa gelar di turnamen terakhir, Ko Sung Hyun/Kim Ha Na, duet Hong Kong tampil kosisten dan solid sejak awal gim pertama. Mendominasi perolehan poin hingga kedudukan 12-8, Hong Kong yang tampil taktis dengan penempatan bola dan serangannya berhasil merebut gim pertama 21-18.

 

Terus berusaha menekan meskipun beberapa kali sempat melakukan kesalahan sendiri membuat Lee/Chau kembali unggul di paruh awal gim kedua, 9-6 dan 11-7. Seolah-olah sudah mampu membaca permainan Ko/Kim, pasangan Hong Kong mampu membalikkan keadaan ketika tertekan untuk balik menyerang. Terus unggul hingga 18-12, Lee/Chau tanpa kesulitan menyudahi perlawanan tandem Korea, 21-14.

 

“Saya sangat senang karena mampu memperbaiki kesalahan yang kami lakukan kemarin (saat menghadapi Thailand) dan hari ini kita berhasil,” papar Lee Chun Hei.

 

“Kami sudah tahu sebelumnya bahwa akan berhadapan dengan mereka (Ko/Kim), sehingga kami menonton banyak video untuk mempelajari gaya permainan mereka. Saya tidak menyangka bisa meraih kemenangan dengan lancar. Saya berusaha yang terbaik, dan saya merasa puas,” lanjutnya kemudian.

 

Kesalahan fatal Hong Kong yang tidak memainkan Hu Yun di laga penentuan hari kedua menjadi keuntungan bagi Korea Selatan untuk merebut poin sektor tunggal putra. Lee Dong Keun tanpa kesulitan menyudahi perlawanan Wong Wing Ki, 21-16, 21-15. Korea Selatan mampu berbalik unggul 2-1 saat Kim Ki Jung/Kim Sa Rang meraih kemenangan atas Chan Yun Lung/Ng Ka Long, 21-14, 21-17.

 

Peluang Hong Kong untuk merebut poin sebenarnya kembali terbuka di sektor tunggal putri. Yip Pui Yin menantang tunggal teratas Korea Selatan, Sung Ji Hyun. Penempatan bola yang tak tersentuh dan smash silang yang menjadi senjata andalan Ji Hyun mampu diantisipasi oleh Yip hingga kedudukan 15-15. Lima angka beruntun yang dikoleksi Sung menjadi momentum kemenangan set pertama, 21-17. Permainan agresif Ji Hyun kian berkembang di gim kedua. Tidak hanya konsisten menyerang, Sung juga tampil apik di depan net. Tak tersentuh sejak awal gim kedua, Ji Hyun memastikan poin ke-3 bagi negaranya sekaligus tiket ke delapan besar, 21-14.

 

Dalam laga yang sudah tidak menentukan lagi, Tse Ying Suet/Poon Lok Yan tidak mampu memperecil selisih poin Hong Kong atas Korea Selatan ketika takluk atas duo Jung Kyung Eun/Kim Ha Na. Hanya dalam tempo setengah jam, Jung/Kyung menyudahi perlawanan ganda Hong Kong, 21-10, 21-15.

 

Kemenangan 4-1 atas Hong Kong membuat Korea Selatan bertengger sebagai pemuncak sementara grup B. Penentuan juara grup akan berlangsung pada hari ketiga antara Thailand dan Korea Selatan meskipun keduanya sudah memastikan diri ke laga delapan besar.

 

“Thailand lebih diunggulkan dari kami dan pemain tunggal mereka berperingkat lebih baik sehingga strategi kami akan fokus di sektor ganda,” tutur kepala pelatih Korea Selatan, Lee Deuk Choon.

 

“Kami akan berdiskusi dalam rapat besok pagi. Kami masih memiliki dua pasangan campuran lainnya, jadi lihat saja hasilnya nanti,” jawab Lee saat mengkonfirmasi dampak kekalahan Ko/Kim.

 

Sementara itu pada laga grup C, Taiwan memastikan diri sebagai juara grup usai mengandaskan Jerman dengan skor telak 5-0. Lu Ching Yao/Lai Chia Wen membuka kemenangan manis menundukkan pasangan senior Jerman, Micahel Fuchs/Birgit Michels dengan skor tipis,  13-21, 22-20, 23-21.

 

Tanpa dimotori dua pemain seniornya, Juliane Schenk dan Marc Zwiebler Jerman kembali harus kehilangan dua poin di sektor tunggal. Dieter Domke gagal mengatasi Hsueh Hsuan Yi sedangkan Karin Schnaase ditaklukkan bintang Taiwan, Tai Tzu Ying. Senasib dengan pasangan senior Malaysia, Koo/Tan, duet Ingo Kindervater/Johannes Schoettler juga tak mampu berbuat banyak meladeni permainan cepat Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin. Sementara itu duet senior-junior Cheng Wen Hsing/Hsieh Pei Chen harus berjibaku 3 gim untuk menggulingkan Birgit Michels/Johanna Golsizewski (FEY).

April 26, 2013

India Open SS 2013 : Aprilia, Wakil Tunggal Tersisa

Filed under: Turnamen — bulutangkismania @ 9:16 am
Tags: , , , , , , , , , , , , , , , ,

India Open Superseries 2013Indonesia hanya mampu meleloskan satu dari enam wakilnya di sektor tunggal ke babak delapan besar turnamen Yonex Sunrise India Open 2013. Aprilia Yuswandari menjadi satu-satunya srikandi yang tersisa usai membuat kejutan atas pemain nomor satu Jepang sedangkan kekalahan yang dialami Taufik Hidayat dan Hayom Rumbaka membuat tertutupnya peluang di sektor putra.

 

Meskipun hanya mengirimkan dua pemainnya, Belaetrix Manuputy dan Aprilia Yuswandari di turnamen ini, Indonesia berhasil menempatkan satu wakilnya ke babak perempatfinal. Bella sudah lebih dulu tumbang di laga perdananya saat menantang unggulan teratas tuan rumah, Saina Nehwal. Sempat unggul di paruh awal gim kedua hingga 9-7, Bella akhirnya tidak mampu mempertahankan ritme permainannya dan menyerah, 12-21, 15-21.

 

“Pada pertemuan kali ini, saya sebetulnya mencoba untuk lebih berani. Di gim pertama saya terus ketinggalan, saya bermain cepat dan banyak memberi bola-bola no lob. Kemudian saya ubah permainan menjadi rally di gim kedua dan sempat unggul, tapi malah kembali lagi ke pola permainan seperti gim pertama,” ungkap Bella seperti yang dikutip oleh situs badminton-indonesia.org.

 

Hasil berkebalikan justru di ukir oleh tunggal lainnya, Aprilia Yuswandari. April yang sempat kesulitan mengatasi wakil Rusia, Natalia Perminova yang memiliki pertahanan memukau di gim pertama berhasil membuat kejutan di babak kedua saat menghadapi tunggal terbaik Jepang, Minatsu Mitani (4). Meskipun baru sembuh dari cedera lutut dan belum mampu menampilkan permainan terbaiknya, keuletan Mitani terbukti masih menyulitkan April sebelum akhirnya memastikan tiket delapan besar, 27-25, 23-21.

 

“Hari ini saya merasa bisa menikmati permainan dan enjoy sekali di lapangan. Saya juga merasa tidak ada beban, saya tidak menyangka bisa menang straight game. Pada saat ketinggalan di gim kedua, saya sempat berpikir kalau harus rubber game,” tutur April.

 

“Setelah cedera ini memang permainan depannya agak berat, tapi cover lapangan di sisi kanan dan kirinya masih bagus juga. Dia adalah pemain yang sangat ulet, saya harus sabar meladeni permainan rally nya. Untungnya serangan-serangannya tidak terlalu berbahaya,” lanjutnya kemudian.

 

Selain Mitani, unggulan Jepang lainnya yang ikut tumbang adalah pemain senior Eriko Hirose (6). Menghadapi pemain muda Thailand, Nichaon Jindapon, pemain negeri sakura tersebut harus menyerah, 22-24, 21-16. Namun meskipun kehilangan dua wakil terbaiknya, pemain non unggulan Jepang justru membuat kejutan atas unggulan teratas yang menjadi favorit tuan rumah, Saina Nehwal. Kampiun Rusisia Open GP 2012, Yui Hashimoto di luar dugaan mampu menundukkan Saina usai berjibaku selama lebih dari satu jam, 13-21, 21-12, 22-20.

 

Saina sebenarnya sudah nyaris mengantongi kemenangan saat unggul di gim ketiga 20-17. Namun keputusan wasit yang menyatakan bola smsh pengembalian Hashimoto masuk dalam area permainannya ternyata membuyarkan konsentrasi Saina sehingga harus menelan kekalahan.

 

“Seharusnya bola tadi keluar. Saya sempat emosi dengan keputusan wasit dan tidak mampu mempertahankan ritme permainan saya,” ujar Saina yang mengaku harus memiliki mental tanding yang lebih baik saat menghadapi situasi yang tidak menyenangkan seperti ini.

 

“Saya mencoba yang terbaik hari ini namun sepertinya keputusan wasit tidak bersama saya. Setelah kejadian tersebut, semua terjadi begitu cepat dan saya tidak memiliki kesempatan untuk kembali ke pertandingan. Reli-reli terjadi sangat cepat dan tidak mampu saya kontrol. Saat kedudukan 20-19, saya melakukan smash-error. Saya tidak kuat secara mental saat kondisi tersebut,” lanjutnya.

 

India Taklukkan Indonesia

 

Dua pemain India berhasil menjungkalkan dua tunggal Indonesia yang tersisa di babak enam belas besar turnamen Yonex Sunrise India Open Superseries 2013. Taufik Hidayat secara mengejutkan takluk atas pemain berperingkat 76 dunia, Prannoy H. S. sedangkan Hayom Rumbaka ditundukkan oleh wakil tuan rumah lainnya, Ajay Jayaram.

 

Simon Santoso dan Tommy Sugiarto yang di beberapa turnamen terakhir memang mengalami penurunan performa sudah lebih dulu tumbang di babak pertama. Simon takluk atas wakil Hong Kong, Hu Yun (3), 18-21, 21-13, 6-21 sedangkan Tommy menyerah kepada wakil India, Gurusaidutt R. M. V., 16-21, 17-21.

 

Kali ini di babak kedua giliran sang senior Taufik Hidayat yang tersingkir dini usai sebelumnya membuat kejutan atas tunggal tuan rumah, Kashyap Parupalli (5). Menghadapi wakil India lainnya, Prannoy H. S., Taufik sebenarnya sudah kesulitan dan tertinggal 2-8 di awal gim pertama. Namun tunggal yang berencana untuk mengakhiri karirnya di turnamen Indonesia Open Superseries Premier 2013 bulan Juni mendatang tersebut mampu bangkit di paruh-paruh akhir dan mengimbangi permainan Prannoy. Sayangnya Taufik gagal memanfaatkan tiga kali kesempatan match point di gim pertama sehingga takluk 24-26. Antiklimaks permainan Taufik di gim kedua memaksanya menyerah 9-21.

 

Hasil tak menggembirakan juga dituai oleh wakil lainnya, Hayom Rumbaka. Menantang jagoan tuan rumah lainnya, Ajay Jayaram, Hayom tak mampu berbuat banyak dan mengembangkan permainannya. Tunggal berperingkat 28 duni tersebut menyerah dalam laga dua gim, 15-21, 12-21.

 

“Saya sulit keluar dari tekanan, lawan selalu bermain cepat. Dia juga tak memberi kesempatan untuk saya menyerang dengan sering menurunkan bola, jadi saya tidak berkembang dan permainan saya tidak keluar,” ujar Hayom.

 

“Kedepannya, saya harus lebih bisa mengantisipasi datangnya bola. Saya juga mesti bisa mengambil alih irama permainan,” tambahnya kemudian.

 

Selain Prannoy dan Ajay, dua pemain India lainnya juga berjaya dan mampu membuat kejutan di turnamen ini. Srikanth K. Mengalahkan wakil Denmark, Jan O Jorgensen (4) di babak pertama sedangkan Anand Pawar menyingkirkan unggulan ke-3 asal Hong Kong, Hu Yun (3) pada babak enam belas besar, 21-15, 15-21, 21-10 (FI).

Maret 15, 2013

Swiss Open GP Gold 2013 : Tunggal Tanpa Wakil

Filed under: Turnamen — bulutangkismania @ 1:58 pm
Tags: , , , , , , , , , , , , ,

swissSetelah kekelahan beruntun tiga wakil srikandi di babak pertama, kali ini giliran sektor putra yang tak bersisa. Satu-satunya harapan di turnamen ini, Hayom Rumbaka (14), tersingkir setelah menyerah kepada tunggal Denmark, Hans Kristian Vittinghus dalam pertarungan tiga gim.

 

Hayom Rumbaka yang di babak sebelumnya harus berjibaku tiga gim untuk menaklukkan wakil Republik Ceko, Petr Koukal kali ini di perdelapan final tak mampu meladeni permainan taktis yang diperagakan tunggal Denmark, Hans Kristian Vittinghus. Dalam laga berdurasi 34 menit tersebut, Hayom yang tampil tertekan dan bebrapa kali melakukan kesalahan sendiri, tidak mampu mengimbangi permainan cepat Vittinghus sehingga menyerah 12-21, 15-21.

 

Hasil ini sekaligus menutup peluang Indonesia di sektor tunggal karena tiga pemain putri sebelumnya sudah harus angkat koper di babak pertama. Adrianti Firdasari dijungkalkan oleh unggulan ke-7 asal China, Jiang Yanjiao, 13-21, 9-21 sedangkan Hera Desi menyerah kepada wakil Jepang, Shizuka Uchida, 16-21, 21-11, 19-21. Meskipun Hera sempat bangkit dan memenangkan gim kedua namun saat poin-poin kritis set ketiga saat memimpin 19-18, Hera tidak mampu memanfaatkan peluangnya dan meraih kemenangan.

 

Maria Febe Kusumastuti juga terjegal langkahnya dari unggulan ke-6 asal Taiwan, Tai Tzu Ying setelah berjuang selama 41 menit. Sempat unggul 21-14 di gim pertama, Febe tidak mampu mempertahankan konsistensinya di dua set berikutnya dan harus menyerah 14-21, 12-21. Satu-satunya kejutan di sektor putri dicatat oleh tunggal India, Sindhu P.V. yang meraih kemenangan dari Sung Ji Hyun (3) saat kedudukan 7-2 karena pebulu tangkis Korea Selatan tersebut memutuskan untuk mengundurkan diri karena cedera.

 

Di sektor putra, Boonsak Ponsana (7) tumbang lebih dini setelah menyerah dari wakil India, Prannoy H.S. di laga babak kedua, 21-18, 13-21, 12-21. Daren Liew (6) menyerah kepada kompatiotnya Mohamad Arif Abdul Latif, 15-21, 17-21 namun Chong Wei Feng (9) berhasil membuat kejutan dan menyingkirkan Kashyap Parupalli (5), 18-21, 21-7,2 1-16 (FI).

Maret 7, 2013

All England Open SS Premier 2013 : Linda Taklukkan Yihan, Firda Tersingkir

all england datesIndonesia sukses meloloskan empat pemain tunggalnya ke babak kedua turnamen All England SS Premier 2013. Dua diantaranya sukses membuat kejutan dengan menundukkan pemain yang lebih dijagokan. Lindaweni Fanetri di luar dugaan menghempas mantan pemain nomor satu China, Wang Yihan (3) dalam laga dua gim sedangkan Belaetrix Manuputty menjungkalkan tunggal nomor satu Jepang berperingkat 10 dunia, Minatsu Mitani.

 

Meskipun saat ini beberapa negara Asia seperti Jepang, Thailand dan India beberapa kali mampu mengimbangi permainan para srikandi China. Namun untuk Indonesia tidak banyak pemain yang mampu bersaing dan mensejajarkan diri dengan tunggal sang negeri Tiongkok. Lindaweni yang saat ini peringkat teratas Indonesia berhasil membuka peluangnya di turnamen ini dengan menundukkan unggulan ke-3, Wang Yihan. Menghadapi Yihan, Linda yang tampil taktis berhasil menang dua gim langsung. Set pertama tanpa kesulitan Linda menyudahi perlawanan Yihan , 21-12.

 

Yihan mempercepat tempo permainan dan tampil lebih agresif di awal set kedua. Paska jeda interval, Linda yang memimpin 12-9 beberapa kali harus berjibaku dan tertinggal dari Yihan sebelum akhirnya menyamakan kedudukan di angka 16. Tiga angka beruntun yang dikoleksi Linda menjadi titik awal momentum kemenangannya, 19-16 dan 20-17. Meskipun perih medali perak Olimpiade London 2012 tersebut mampu memanfaatkan kelengahan Linda dan merebut dua angka berikutnya, Linda yang tampil tenang dan bersaim safe mampu menutup gim kedua lebih dulu sekaligus memastikan kemenangannya, 21-19.

 

Saya tidak menyangka bisa menang dari dia dua gim langsung. Hari ini saya bermain lebih safe,” papar Linda seperti yang dikutip situs badmintonindonesia.org.

 

“Pada gim kedua dia mulai mengubah taktik permainan dengan lebih banyak menyerang. Tapi saya tak mau terbawa iramanya dan terus bermain dengan pola saya,” lanjut Linda.

Sementara itu Yihan sendiri mengakui permainan terbaiknya tidak keluar hari ini. Banyaknya kesalahan sendiri yang dia lakukan membuatnya kesulitan membendung permainan Linda.

 

“Linda bermain bagus hari ini, sedangkan saya banyak membuat kesalahan sendiri. Saat game kedua saya sudah tertinggal dan sulit untuk menyusul,” ujar mantan penghuni satu dunia ini.

 

Sang pelatih sendiri, Liang Chiu Sia menilai kunci keberhasilan Linda berada saat pemain Indonesia tersebut mampu memegang kendali permainan meskipun Yihan sempat mencoba untuk memaksakan ritmenya.

 

“Dari awal saya sudah tekankan kepada Linda, bahwa dia bisa menang dari Yihan. Pemain China adalah pemain bagus, tapi bukan berarti tidak bisa dikalahkan asalkan kita yang mengendalikan dan mengatur permainan,” kata Chiu Sia.

 

“Linda itu pemain yang ulet, ia bisa menjalankan taktik yang benar. Dia juga bisa menahan Yihan yang ingin bermain cepat. Selain itu, Linda juga banyak memberi bola yang tidak mengenakkan posisi Yihan, jadi saya tidak kaget dia bisa menang,” tambah Chiu Sia yang berharap keberhasilan Linda dapat menjadi pelajaran bagi atlet putri lainnya.

 

Kesuksesan Linda ternyata mengilhami pemain putri lainnya, Belaetrix Manuputty saat menantang jagoan Jepang, Minatsu Mitani. Meskipun kalah dari segi peringkat, pengalaman dan prestasi, Bela mampu tampil tanpa beban dan merebut kemenangan. Dalam laga tiga gim berdurasi 30 menit, pemain asal klub Jayaraya ini memetik kemenangan, 21-14,21-8.
“Kurang lebih sudah tahu permainan Mitani seperti apa, waktu di superliga sempat latihan bersama,”tutur Bela.

 

Langkah Linda dan Firda sayangnya gagal diikuti oleh pemain senior putri lainnya, Adriyanti Firdasari dan Aprilia Yuswandari. Menantang pemain muda asal Thailand, Nichaon Jindapon, Firda takluk dalam laga dua gim, 13-21, 19-21. Sedangkan April menyerah di tangan wakil jerman, Juliane Schenk (4), 19-21, 17-21.

 

Kejutan terbesar di laga hari pertama diciptakan oleh tunggal Korea Selatan, Bae Yeon Ju saat menantang unggulan teratas, Li Xuerui. Xuerui sempat memimpin 9-13 dan 18-16 di gim pertama namun tunduk 18-21. Di gim kedua, andalan China peraih emas Olimpiade London 2012 tersebut tak berkutik dan senantiasa tertinggal dalam perolehan poin sebelum akhirnya menyerah, 18-21.

 

Taufik Kubur Impian Gelar Pamungkas

 

Pemain tunggal senior Indonesia, Taufik Hidayat sudah mencicipi sebagian besar gelar bergengsi baik beregu maupun perorangan. Namun diantara koleksi-koleksi tersebut, satu-satunya yang belum mampu diraih oleh pemain asal klub SGS bandung ini adalah turnamen All England. Bahkan di saat penampilan terakhirnya sebelum gantung raket bulan Juni mendatang, Taufik masih belum mampu merealisasikan impiannya tersebut.

 

Pemain multi gelar Taufik Hidayat terpaksa harus mengubur harapannya untuk meraih gelar turnamen All England di sepanjang karir bulu tangkisnya. Turnamen ini merupakan satu-satunya gelar prestise yang tidak mampu dikoleksi oleh Taufik usai menelan kekalahan dari tunggal Jepang, Sho Sasaki. Taufik menyerah dalam dua gim langsung, 16-21, 11-21 setelah berjuang 37 menit. Sempat memimpin hingga 16-10 di gim pertama, konsistensi Taufik tak berlanjut hingga akhir gim pertama dan pada gim kedua.

 

“Penampilan saya tidak bagus hari ini. Ini adalah All England terakhir saya, tapi hasilnya seperti ini. Pada pertandingan tadi, saya mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi,” ujar Taufik usai bertanding.

 

Kekalahan ini menyebabkan Indonesia harus bertumpu kepada dua pemain lainnya, Sony Dwi Kuncoro (4) dan Tommy Sugiarto. Sony yang menjajal tunggal Rusia bertubuh tinggi, Vladimir Ivanov, sempat kesulitan di gim pertama untuk menerapkan strategi yang tepat menjinakkan wakil Rusia tersebut. Namun paska tertinggal 20-22 di gim pertama, Sony mampu bangkit dan merebut dua gim berikutnya, 21-17, 21-11.

 

Sebelumnya, merah putih sudah meloloskan pemain andalan lainnya, Tommy Sugiarto ke babak 16 besar. Tommy yang pekan lalu menjadi runner up turnamen German Open GP Gold 2013, kembali konsisten saat ditantang Gao Huan asal China. Dalam tempo 37 menit, Tommy membukukan kemenangan meyakinkan, 21-14, 21-13.

 

Langkah Sony dan Tommy sayangnya tidak diikuti oleh Hayom Rumbaka yang kalah menyesakkan usai berjibaku 3 gim, 21-10, 14-21, 22-24. Menghadapi pemain muda India, Hayom sempat meraih momentum ketika mampu membalikkan keadaan dengan empat poin beruntun setelah tertinggal 17-20. Namun sayangnya tunggal asal PB Djarum tersebut kurang ngotot tampil di angka-angka kritis sehingga gagal menutup gim ini dengan sempurna.

 

Sementara itu dua kejutan sektor tunggal putra diciptakan oleh Tanongsak asal Thailand dan Chou Tien Chen, tunggal Taiwan. Tanongsak melibas unggulan ke-6 asal Hong Kong, Hu Yun, 21-16, 11-21, 23-21 sedangkan Tien Chen melumpuhkan andalan China, Du Pengyu (3), 21-17, 10-21, 21-18. Tunggal Hong Kong lainnya, Wong Wing Ki nyaris menorehkan kejutan terbesar di sektor tunggal putra saat mampu meladeni permainan taktis unggulan teratas, Lee Chong Wei. Menang 21-13 di gim pertama, Wing Ki melepas set kedua 6-21 untuk kembali berjibaku di gim ketiga. Secara dramatis tunggal Hong Kong tersebut mampu melevelkan perolehan poin usai tertinggal 12-17. Wing Ki bahkan merebut dua kali match point terlebih dahulu namun akhirnya berhasil dipatahkan oleh Chong Wei di poin-poin kritis, 23-21.

 

“Saya belum pernah melihat dia (Wing Ki) bermain seperti itu sebelumnya. Dia menyerang dengan luar biasa, mengejar setiap pengembalian bola, dan melakukan smash dengan baik. Saya beruntung bisa melewati dia. Saat kedudukan 21-20, ketika dia mengembalikan bola terlalu deras atau melakukan smash gagal melewati net, sungguh suatu keberuntungan. Hal tersebut merupakan momentum yang menentukan, Tuhan ada bersama saya,” komentar Chong Wei perihal kemenangannya (FI).

Oktober 25, 2012

Results 1st Round French Open SS 2012 : Simon Mundur, Tiga Tunggal Melaju

Filed under: Turnamen — bulutangkismania @ 10:22 am
Tags: , , , , , , , , , , , , , ,

Diantara delapan wakil merah putih di sektor tunggal yang bertarung di laga babak pertama turnamen French Open SS 2012, hanya tiga pemain yang sanggup meloloskan diri ke babak 16 besar. Unggulan teratas Simon Santoso memutuskan untuk mengundurkan diri dari turnamen ini setelah sebelumnya dijadwalkan bertemu dengan Tan Chun Seang di babak pertama.

 

Peringkat lima dunia, Simon Santoso (1) yang menempati unggulan tertatas di turnamen ini sebenarnya berpeluang besar untuk minimal mencapat babak perempatfinal. Namun tak disangka ternyata pebulutangkis terbaik Indonesia tersebut harus mengundurkan diri dari pertandingan dan kalah WO dari tunggal Malaysia, Tan Chun Seang.  Kepala Sub bidang Pelatnas, Christian Hadinata mengakui belum menerima kabar atas mundurnya Simon tersebut.

 

“Belum tau alasannya kenapa dia mundur. Kemarin kan masih main di Denmark, seharusnya bukan karena cedera,” tutur Christian Hadinata.

 

Dua wakil lainnya, Andre Kurniawan Tedjono dan Hayom Rumbaka juga tidak mampu melewati hadangan lawan-lawannya dan gagal mendapatkan tiket 16 besar. Andre yang berjibaku dari babak kualifikasi menyerah di tangan semifinalis Denmark Open SS Premier 2012, Jan O Jorgesen (6), 19-21, 15-21 sedangkan Hayom yang menghadapi andalan Thailand, Boonsak Ponsana, sempat unggul 21-18 di gim pertama namun kalah 14-21 di gim kedua. Setelah sempat berjuang hingga 7-11 di gim ketiga, Hayom memutuskan untuk mengundurkan diri dan memberikan kemenangan kepada Bonsak.

 

Dengan hasil ini satu-satunya harapan merah putih yang tersisa berada di pundak Sony Dwi Kuncoro. Menghadapi wakil India, Sourabh Verma, Sony berhasil menuai kemenangan, 22-20, 21-16. Di laga selanjutnya Sony akan menantang tunggal Hongkong, Wong Wing Ki yang membuat kejutan dengan mengalahkan finalis Denmark Open SS Premier 2012, Du Pengyu (4), 23-21, 16-21, 21-10. Antiklimaks permainan Du Pengyu setelah tampil memukau di turnamen sebelumnya membuat Wong akhirnya mampu membukukan kemenangan.

 

Sementara itu di sektor putri, Maria Febe dan Aprilia Yuswandari menjadi srikandi yang tersisa di babak kedua. April melenggang dengan menghempas tunggal Selandia Baru, Michelle Chan Ky, 21-11, 21-17 sedangkan Febe menundukkan tunggal Bulgaria, Linda Zetchiri, 21-18, 21-10. DI babak selanjutnya, April akan menantang unggulan ke-7, Ratchanok Inthanon sedangkan Febe menghadapi sang kuda hitam asal Jepang, Minatsu Mitani. Mitani kembali menunjukkan eksistensinya di turnamen ini usai menghempas tunggal China, Jiang Yanjiao (6), 21-14, 21-19.

 

“Yang jelas saya siap tampil cape,” ungkap April saat ditanya peluangnya menghadapi tunggal Inthanon. Dalam laga terakhir dua tahun lalu di turnamen Chinese Open GP Gold 2010, April mampu menjungkalkan Inthanon, 25-23, 9-21, 21-17.

 

Langkah Febe dan April sayangnya tidak diikuti oleh dua pemain lainnya, Adriyanti Firdasari dan Belaetrix Manuputty. Firda takul dari tunggal Singapura, Gu Juan, 25-23, 21-16 sedangkan Bella menyerah kepada runner up Denmark Open SS Premier 2012, Juliane Schenk (6), 10-21, 12-21.

 

Selain Jiang Yanjiao, dua unggulan asal Korea Selatan juga dipaksa angkat koper lebih dini di turnamen ini. Sung Ji Hyun (5) gagal melewati hadangan Chen Xiao Jia dan menyerah 21-18, 4-21, 14-21 sedangkan Bae Yeon Ju (8) dikandaskan tunggal kualifikasi Thailand, Nichaon Jindapon, 15-21, 21-10, 21-18.

 

Sementara itu unggulan teratas yang baru saja merebut gelar di Denmark pekan lalu, Saina Nehwal harus berjibaku dalam laga ketat tiga gim untuk melumpuhkan tunggal China, Han Li. Menang mudah 21-11 di gim pertama, peraih perunggu Olimpiade London 2012 tersebut takluk 21-16 di set kedua. Sempat mendominasi jalannya pertandingan gim ketiga, Saina sebenarnya sudah senantiasa unggul dalam perolehan poin. Namun karena kehilangan konsentrasi, Han Li sempat menyamakn kedudukan di angka 17 dan 19. Beruntung Saina mampu tampil ngotot dan menutup gim ini lebih dulu, 21-19 (FEY).

Oktober 18, 2012

Results 1st Round Denmark Open SS Premier 2012 : Simon, Sony, Bella Melenggang

Filed under: Turnamen — bulutangkismania @ 9:21 am
Tags: , , , , , , , , , , , , ,

Simon Santoso (4) dan Sony Dwi Kuncoro menjadi tumpuan harapan yang tersisa bagi kubu merah putih di sektor tunggal putra setelah kekalahan yang dialami oleh Hayom dan mundurnya Tommy Sugiarto. Sementara itu diantara empat nama wakil putri yang dikirim ke turnamen ini, Indonesia hanya menyisakan Belaetrix Manuputi di babak 16 besar.

 

Sony Dwi Kuncoro harus melewati pertarungan 3 gim sebelum akhirnya menuai kemenangan dari wakil Jepang, Takuma Ueda. Banyaknya kesalahan sendiri yang dilakukan oleh tunggal peringkat 23 dunia ini membuat Takuma mendominasi jalannya pertandingan di gim pertama dengan kemenangan 21-15. Sony mendapatkan momentum emasnya justru pada paruh akhir gim kedua ketika tertinggal 15-17. Empat poin yang dikoleksi secara beruntun oleh Sony membuatnya berbalik unggul untuk kemudian mengantarkannya pada kemenangan 21-19.

 

Bekal kemenangan di poin-poin kritis gim kedua berdampak besar pada Sony di set penentuan. Kepercayaan diri Takuma yang mulai memudar membuatnya gagal mengimbangi permainan Sony seperti pada laga dua gim sebelumnya. Tanpa kesulitan Sony menyudahi perlawanan Takuma, 21-13.

 

Laga rubber gim juga dilakoni oleh wakil Indonesia lainnya, Simon Santoso (4). Mengahdapi wakil Malaysia, Chong Wei Feng, Simon harus memeras keringat selama lebih dari satu jam untuk meraih kemenangan 16-21, 21-17, 21-17.

 

Langkah Sony dan Simon sayangnya tidak diikuti oleh harapan merah putih lainnya, Hayom Rumbaka. Menantang tunggal Jerman, Marc Zwiebler, Hayom gagal mempertahankan konsistensinya di gim ketiga setelah unggul 21-16 di gim kedua dan takluk 14-21 di set sebelumnya. Tak hanya unggul dari sisi serangan, beberapa kesalahan sendiri yang dilakuakn oleh Hayom memudahkan Zwibler untuk membukukan kemenangan 21-8. Sebelumnya, Indonesia juga sudah kehilangan Tommy Sugiarto yang mengundurkan diri dari turnamen ini karena masih dibalut cedera.

 

Dua kejutan yang terjadi di sektor tunggal putra salah satunya dialami oleh harapan tuan rumah, Peter Gade (6). Gade yang memutuskan untuk pensiun dari dunia bulu tangkis yang dijalaninya selama ini gagal mengukir kenangan manis di turnamen Denmark Open terakhirnya sebelum gantung raket. Menghadapi tunggal India, Sourabh Verma, Gade hanya mampu meladeni permainan agresif Verma di paruh awal gim kedua. Selebihnya, pertandingan ini di dominasi Verma yang kemudian memetik kemenangan 21-18, 21-14.

 

“Ini bukan hari terbaik saya. Jika saya mampu menang di gim pertama mungkin aka nada peluang. Dia (Sourabh) bermain bagus tapi terkadang ada hal-hal yang berjalan tidak sesuai dengan rencana,” tutur Gade saat konferensi pers usai pertandingannya.

 

“Saya tidak dalam kondisi puncak, sunggung saying sekali,” lanjutnya kemudian.

 

Sementara itu Sourabh mengaku sangat senang bisa mengalahkan salah satu idoalnya tersebut, “Seperti mimpi yang jadi kenyataan bisa mengalahkan dia. Saya tidak mau terbebani karena saya melawan seorang Peter Gade, tapi saya mencoba untuk berkonsentrasi pada permainan saya.”

 

Unggulan lainnya yang ikut tumbang adalah wakil China, Chen Jin (3). Menghadapi tunggal kualifikasi asal Thailand, Suppanyu Avihingsanon, Chen Jin di luar dugaan harus takluk 21-11, 11-21, 15-21. Di gim kedua, Suppanyu mampu menngembangkan permainan agresif yang menekan dengan smash-smash dan pengembaliannya di depan net. Meskipun gim ketiga berlangsung lebih ketat, banyaknya kesalahan sendiri yang dilakukan oleh Chen Jin memudahkan Suppanyu untuk kembali menuai kemenangan.

 

Duel Mental, Srikandi Terjegal

 

Diantara tiga pemain putri merah putih yang harus menjalani pertarungan mental di poin-poin kritis, hanya satu yang mampu bertahan dan meloloskan diri ke babak kedua. Kalah mental juga tidak hanya dialami oleh srikandi Indonesia. Linda Zetchiri yang nyaris menuai kemenangan di depan mata saat menghadapi Wang Shixian (4) harus terjungkal ketika tak mampu memperkuat motivasinya di gim kedua.

 

Takluk 12-21 di gim pertama, Maria Febe Kusumastuti mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya di gim kedua sata menantang tunggal Singapura, Gu Juan. Duel saling memimpin dengan selisih 1-2 poin dari awal gim kedua akhirnya dimenangkan oleh Febe yang memiliki mental lebih baik, 22-20. Keadaan berbalik di gim ketiga ketika Gu mampu menekan Febe dengan smash-smash agresifnya. Meskipun mampu mengimbangi dan kembali tersaji persaingan sengit, Febe yang unggul lebih dulu 20-18, 21-20, dan 22-21 harus rela mengubur impiannya untuk melangkah lebih jauh ketika motivasi untuk menang berbalik kepada Gu Juan yang mengantarkannya pada poin 24-22.

 

Motivasi untuk menang dan bermain ulet juga ditunjukkan oleh Minatsu Mitani saat mengahdapi wakil merah putih lainnya, Aprila Yuswandari. Menang mudah 15-21 di gim pertama, Mitani sempat tertinggal di paruh akhir gim kedua 13-17. Namun kegigihan tunggal yang menjadi bintang paska penampilan spektakulernya di turnamen China Masters SS 2012 yang lalu, membuat keadaan berbalik 19-17 sebelum memastikan tiket 16 besarnya, 22-20.

 

Sindrom poin kritis juga sempat menjangkiti Belaetrix Manuputi (Bella) saat menantang wakil Selandia Baru, Michelle Chan Ky. Menang mudah 21-17 di gim pertama, Bella yang sudah unggul 20-18 nyaris tidak mampu menamatkan gim kedua dengan kemenangan manis. Michelle sempat mengumpulkan dua poin beruntun namun beruntung Bella mampu memenangkan duel ini lebih dulu dan menutup peluang Michelle untuk memperpanjang set, 22-20.

 

Bella akhirnya menjadi satu-satunya tumpuan srikandi merah putih di sektor tunggal setelah sebelumnya Indonesia sudah kehilangan tiga wakil lainnya. Selain Febe dan April, Adriyanti Firdasari juga tidak mampu melewati hadangan pemain unggulan asal China, Jiang Yanjiao (8) dan menyerah 13-21, 11-21.

 

Mimpi buruk sindrom angka kritis ternyata tidak hanya dialami oleh pemain Indonesia. Linda Zetchiri asal Bulgaria yang menghadapi unggulan ke-4, Wang Shixian menjadi korban dari gejala sindrom ini yang membuat rapuhnya mental dan motivasi bertanding seorang pemain. Unggul 21-16 di gim pertama dan nyaris membuat kejutan ketika mendominasi gim kedua hingga memimpin 20-18, Linda gagal mempertahankan kekuatan mentalnya dan membuang dua kali kesempatan match point dan dipaksa menyerah 21-23. Berikutnya, antiklimaks permainan Linda membuat Shixian berada di atas angin dan tak tersentuh , 21-15.

 

Harapan pebulutangkis tuan rumah, Tine Baun (5) yang merencanakan akan gantung raket usai All England Open SS Permier 2013 akan datang membuka laga perdananya dengan kemenangan manis, 21-16, 21-16 atas wakil Hongkong, Chan Tsz Ka. Di babak kedua, Tine akan mengahadapi pemain kualifikasi, Poon Lok Yan (Hongkong) yang  berhasil menundukkan tunggal China, Chen Xiao Jia, 21-13, 11-21, 21-19 (FI).

Juni 23, 2012

Results Quarterfinal Round Singapore Open SS 2012 : Tunggal Tak Bersisa

Filed under: Turnamen — bulutangkismania @ 7:44 am
Tags: , , , ,

Dua tunggal andalan Indonesia yang tersisa di turnamen ini, Sony Dwi Kuncoro dan Hayom Rumbaka gagal menembus babak semifinal setelah dikalahkan lawan-lawannya. Di sektor putri, Sung Ji Hyun yang memanfaatkan absennya para pemain papan atas dunia masih terus melaju dan bermain konsisten hingga melenggang ke empat besar.

 

Antiklimaks kembali diciptakan oleh tunggal Indonesia, Sony Dwi Kuncoro setelah berhasil melangkah ke babak perempatfinal untuk kedua kalinya. Setelah pada pekan lalu Sony ditalkukkan Du Pengyu di depan pendukungnya sendiri, kekalahan itu berhasil ditebus di turnamen ini dengan menghempas Pengyu (5) 21-9, 21-17 di babak pertama. Permainan cemerlang Sony kembali gagal dibendung oleh tunggal muda Thailand, Tanongsak Saensomboonsuk di laga 16 besar dan memetik kemenangan, 21-11, 21-17.

 

Namun ketika di hadang oleh tunggal Eropa yang berbeda tipe permainannya, Sony yang di turnamen ini kembali harus melewati babak kualifikasi, tidak mampu mengimbangi permainan cepat Viktor Axelsen dan menyerah 17-21, 24-26. Terlambat panas di gim pertama, Sony mencoba untuk mengejar ketertinggalannya di paruh akhir gim kedua. Namun langkah antisipasi ini sedikit terlambat karena Viktor sudah berada pada momentum kemenangannya. Sempat empat kali menyamakan kedudukan dan memaksakan ‘deuce’, keberuntungan akhirnya berpihak pada tunggal Denmark dan mengubur impian Sony untuk kedua kalinya.

 

Hasil ini mempertemukan Viktor yang sukses menundukkan unggulan teratas, Sho Sasaki di pertandingan awalnya dengan wakil China, Wang Zhengming setelah tunggal ke-5 China tersebut berhasil menghentikan wakil Jepang, Kenichi Tago (3) di babak 32 besar. Dalam laga perempatfinal hari ini (22/06/12), Zhengming yang pekan lalu absen di turnamen Indonesia Open SS Premier 2012 memetik kemenangan atas pebulutangkis Malaysia, Chong Wei Feng, 21-12, 22-20.

 

Chong yang tampil inkonsisten di turnamen ini sempat mencatat dua kemenangan besar di laga sebelumnya yaitu atas andalan Indonesia, Taufik Hidayat, 21-17, 21-19 dan semifinalis Indonesia Open SS Premier 2012 pekan lalu, Hu Yun, 21-17, 21-14.

 

Semifinalis lainnya adalah dua pebulutangkis senior Asia Tenggara, Boonsak Ponsana asal Thailand dan Nguyen Tien Minh (6). Boonsak lolos ke empat besar dengan menghempas wakil merah putih, Hayom Rumbaka, 21-23, 21-7, 21-18. Hayom yang sempat kalah telak di gim kedua, sempat mengimbangi permainan Boonsak pada gim ketiga. Namun memasuki paruh akhir set ini, Hayom justru beberapa kali melakukan kesalahan sendiri sehingga menguntungkan perolehan poin Boonsak.

 

Tommy Sugiarto yang sempat mencatat kejutan di turnamen ini dengan menekuk unggulan ke-8 sekaligus tunggal nomor dua Korea, Shon Wan Ho, 21-16, 19-21, 21-15, tidak mampu menjaga konsistensinya dan momok bertanding ketika menantang Hayom sehingga harus menelan pil pahit, 19-21, 17-21.

 

Inkonsistensi juga di bukukan pemain muda Malaysia, Daren Liew ketika di babak 16 besar mampu bermain taktis dan menghentikan perlawanan tunggal nomor satu Korea, Lee Hyun Il (2), 21-18, 12-21, 21-13. Namun ketika menghadapi wakil Vietnam, Nguyen Tien Minh, Daren harus menyerah, 21-14, 11-21, 13-21.

 

Ji Hyun Tak Terbendung

 

Pebulutangkis Korea Selatan yang saat ini menjadi kuda hitam bagi para pemain China, Sung Ji Hyun (3) masih belum menemui kesulitan untuk mendapatkan tiket empat besar dengan menundukkan lawan-lawannya. Musuh yang sebenarnya baru akan ditemui Ji Hyun di laga semifinal hari ini dengan menantang wakil Jerman, Juliane Schenk (2).

 

Sung Ji Hyun berhasil memanfaatkan absennya para pebulutangkis papan atas dunia di turnamen ini dan melaju ke babak semifinal. Usai menghentikan perlawanan tunggal Jepang, Minatsu Mitani dan wakil tuan rumah, Fu Mingtian di dua babak sebelumnya, Fu berhasil meoloskan diri ke babak semifinal dengan menghentikan perlawanan pebulutangkis senior negeri sakura, Eriko Hirose, 21-14, 10-21, 21-13. Eriko yang di turnamen ini sempat tampil gemilang dengan memetik kemenangan atas Tai Tzu Ying (5) 21-15, 21-18, hanya mampu meladeni permainan taktis Ji Hyun di set kedua namun harus takluk di gim selanjutnya.

 

Unggulan ke-2, Juliane Schenk juga masih terlalu tangguh bagi lawan-lawannya. Membuka kemenangan di turnamen ini dengan melibas tunggal Thailand, Salakjit Ponsana, 21-15, 21-15, Juliane kembali menorehkan bukti sebagai momok bagi pebulutangkis negeri tirai bambu dengan menyingkirkan Chen Xiao Jia, 21-12, 10-21, 21-16. Sementara itu di laga perempatfinal, Schenk kembali menundukkan wakil Thailand, Porntip Buranaprasertsuk, 21-12, 9-21, 21-19.

 

Dua semifinalis lainnya adalah Cheng Shao Chieh (4) dan wakil terakhir tuan rumah di turnamen ini, Xing Aiying. Cheng melaju dengan menghempas tunggal teratas Jepang, Sayaka Sato (7), 21-15, 21-8. Sebelumnya di babak pertama, Cheng juga mencatat kejayaan atas wakil China, Han Li, 22-20, 21-10. Sementara itu Xing Aiying melaju ke babak semifinal dengan menekuk tunggal Hongkong, Yip Pui Yin, 21-9, 23-21.

 

Indonesia sendiri mengirimkan dua wakilnya ke turnamen ini namun sayangnya tidak satupun mampu lolos ke babak 16 besar. Maria Febe yang menempati peringkat teratas tunggal merah putih di kalahkan Yip Pui Yin 16-21, 17-21 sementara itu Lindaweni Fanetri yang memiliki keunggulan tehnik dari penantangnya asal Bulgaria, Petya Nedelcheva justru tidak ditunjang mental bertanding yang matang sehingga harus menyerah, 11-21, 21-14, 20-22 setelah sempat unggul 20-16 di gim ketiga (FI).

Mei 23, 2012

Results Quarterfinal Round TUC Finals 2012 : Thomas Indonesia Bikin ‘Sejarah’

Filed under: Turnamen — bulutangkismania @ 5:52 pm
Tags: , , , , , , , , , ,

Image

Selama 23 kali keikutsertaan Tim Thomas Indonesia sejak tahun 1958, para pahlawan olahraga tepok bulu ini berhasil mengharumkan nama merah putih dengan pencapaian minimal lolos ke babak semifinal. Namun sayangnya tahun ini, Taufik Hidayat dan kawan-kawan berhasil membuat ‘sejarah’ untuk pertamakalinya gagal menembus babak empat besar.

 

Hasil terburuk sepanjang sejarah keikutsertaan tim Thomas Indonesia di ajang perebutan piala beregu putra ini akhirnya terurai di tahun 2012. Regenerasi yang tidak berjalan mulus kembali menjadi momok yang membuat nasib Indonesia kian terpuruk dan kalah dari negara ‘kuda hitam’, Jepang. Pebulutangkis senior yang sampai saat ini masih dipercaya membela squad Indonesia, Taufik Hidayat dan pasangan ganda peraih emas Olimpade Beijing 2008, Markis/Hendra (KiNdra) justru gagal menuai poin untuk merah putih.

 

Simon Santoso yang tampil sebagai tunggal pertama, berhasil memetik hasil gemilang dengan menghempas ganda nomor satu Jepang, Sho Sasaki, 22-20, 21-14 dalam tempo 47 menit. Sempat terkejar di poin kritis gim pertama, motivasi kuat Simon untuk menang membuat Sasaki harus merelakan angka pertama bagi Indonesia.

 

Strategi yang kurang tepat justru terjadi di partai kedua saat duet andalan, KiNdra kembali dipercaya untuk menghadapi ganda nomor dua Jepang, Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata. Menurunnya performa Markis Kido di dua pertandingan sebelumnya saat menantang Inggris dan China sayangnya kurang di evaluasi lebih lanjut oleh sang pelatih, Herry IP.

 

Selain peenuruna performa di KiNdra di turnamen ini, kekalahan dua gim langsung pada pertemuan terakhir  keduanya di Kejuaran Asia 2011, atas pasangan negeri sakura tersebur seharusnya mampu menjadi bahan evaluasi jika dibandingkan dengan duet Ahsan/Bona (AhNa) yang belum memiliki catatan pertemuan atas tandem Jepang tersebut. Hanya dalam waktu 40 menit, duo Jepang sukses mengubur ganda peraih emas Olimpiade Beijing 2008 tersebut, 21-16, 21-18.

 

Posisi Indonesia kian memburuk ketika di partai ketiga, Taufik Hidayat yang diharapkan mampu mencuri poin, dipaksa menyerah dari tunggal Jepang, Kenichi Tago. Sama seperti KiNdra, Taufik juga mencatat kekalahan atas Tago pada pertemuan terakhir keduanya di turnamen Superseries Finals 2011. Permainan taktis Tago berhasil mengubur Taufik dua set langsung, 21-12, 21-17.

 

Dalam posisi tertinggal, asa merah putih berhasil dipelihara berkat kemenangan Alvent/Ahsan (AlAn) pada partai ke-4. Mengontrol permainan ganda ketiga Jepang, Kenichi Hayakawa/Hiroyuki Enda sejak awal gim pertama, ganda Indonesia berhasil meungguli perolehan poin pasangan Jepang dan membuat kedudukan imbang 2-2 setelah sukses mengantongi kemenangan, 21-14, 21-19.

 

Kesalahan strategi kembali dilakukan oleh Indonesia yang memasangkan Hayom Rumbaka sebagai tunggal ketiga. Menilik pada pertandingan sebelumnya saat dijungkalkan Chen Jin dengan skor telak 7-21, 10-21, Hayom justru kembali dipercaya untuk memikul beban berat sebagai penentu kemenangan.

 

Menghadapi tunggal Jepang berperingkat 38 dunia, Takuma Ueda, Hayom menyerah mudah 14-21 di gim pertama. Pada set kedua, harapan untuk membalikkan keadaan sempat terbersit ketika Hayom yang dalam posisi tertinggal 12-16 dan 15-18 mampu bangkit dan berbalik unggul 19-18. Sayangnya penyelesaian akhir yang kurang sempurna, membuat Hayom harus kehilangan momentum dan menelan pil pahit, 19-21.

 

Hasil kekalahan 2-3 ini menutup kemungkinan Tim Thomas Indonesia untuk lolos ke babak selanjutnya. Sedangkan Jepang akan menghadapi pemenang antara tim tuan rumah China dan Malaysia di babak semifinal. Pada pool yang berbeda, Tim Thomas Denmark berhasil menundukkan Rusia dengan skor telak 3-0 untuk memastikan diri ke babak 4 besar.

 

Uber Thailand Lolos Ke Semifinal

 

Berkebalikan dengan sejarah yang dibuat oleh Tim Thomas Indonesia, Tim Uber Thailand justru membuat prestasi membanggakan dengan meloloskan diri ke babak semifinal untuk pertama kalinya. Menghadapi tim terkuat Eropa, Denmark, Inthanon dan kawan-kawan bermain tanpa beban meskipun sempat tertinggal 0-1 terlebih dahulu.

 

Kekalahan Inthanon saat menghadapi tunggal Taiwan, Tai Tzu Ying kembali menjadi ancaman bagi tim gajah putih ketika bintang muda Thailand tersebut gagal mengatasi tunggal nomor satu Denmark, Tine Baun. Menurunnya performa Inthanon membuat Thailand harus kehilangan poin pertama setelah pemain berusia 17 tahun tersebut gagal mengatasi perlawanan Tine, 18-21, 12-21.

 

Namun tidak meratanya kekuatan lapis dua Denmark membuat negara Viking tersebut harus kehilangan tiga angka berikutnya. Karina Jorgensen sempat memaksa Porntip Buranaprasertsuk bermain rubber set dengan memenangkan gim pertama, 21-18. Namun kematangan Porntip membuat tunggal kedua Thailand tersebut berhasil menebus kekalahannya di dua gim berikutnya, 21-18, 21-12.

 

Sapsiree Taerattanachai kembali menyumbang angka kedua bagi Thailand dengan menghempas Line Kjaersfeldt, 21-19, 13-21, 21-18. Sedangkan poin ketiga yang menjadi penentu kemenagan tim Thailand akhirnya dibukukan oleh duet Saralee Thoungthongkam/Kunchala Voravichitchaikul yang menundukkan ganda kedua Denmark, Marie Roepke/Line Damkjaer, 21-15, 21-17. Dengan demikian, Tim Uber Thailand tahun ini tidak hanya membuat sejarah dengan meloloskan diri ke babak putaran final namun juga sukses melenggang ke laga empat besar.

 

Meskipun demikian, lawan berat akan meunggu tim gajah putih tersebut di babak semifinal. Unggulan teratas sekaligus favorit tuan rumah, China akan menjadi penantang selanjutnya setelah negeri tirai bambu tersebut menghentikan Jerman 3-0. Meskipun Wang Xiaoli/Yu Yang sempat kehilangan gim kedua atas duet Carla/Isabel, konsistensi anak-anak asuhan Li Yongbo tersebut tetap terjaga hingga partai ketiga.

 

Meskipun tim putra gagal menorehkan prestasi terbaiknya, harapan merah putih untuk membalas kekalahan atas Jepang masih dapat dilanjutkan oleh tim putri yang baru akan bertanding nanti malam, pukul 7 waktu setempat. Indonesia yang tampil dengan kekuatan terbaiknya akan menjejal kekuatan para pemain putri negeri sakura untuk merebut satu tiket ke semifinal (FI).

Maret 10, 2012

Results Quarterfinal All England Open SS Premier 2012 : Taufik & Hayom Kandas

Filed under: Turnamen — bulutangkismania @ 9:19 am
Tags: , , , , , , ,

Sukes membuat kejutan dan melenggang ke babak delapan besar, dua tunggal andalan Indonesia Taufik Hidayat dan Hayom Rumbaka akhirnya harus mengakui keperkasaan dua unggulan teratas, Lee Chong Wei dan Lin Dan. Sementara itu kekalahan Saina Nehwal (3) dan Tine Baun (5) di sektor putri membuat Tai Tzu Ying menjadi satu-satunya wakil non China yang tersisa di papan empat besar.

 

Taufik Hidayat yang menantang unggulan ke-2, Lin Dan sempat meberikan perlawanan ketat di gim pertama ketika mampu menyusul dan berbalik unggul dari perolehan poin Lin Dan. Namun hingga setelah kedudukan imbang di titik 17, Taufik akhirnya harus menyerah 18-21 ketika Lin Dan mampu menekan permainan Taufik dan mencuri angka terlebih dahulu.

 

Stamina Taufik yang menurun di gim kedua membuatnya harus mengubur mengubur impian untuk mengantongi satu-satunya gelar individual prestise yang belum sempat dikoleksi sepanjang karirnya ini. Tertinggal jauh 0-9 dan 4-17, Lin Dan akhirnya merebut tiket 4 besar dengan mengunci Taufik, 21-8.

 

“Dari awal saya berpikir bahwa jika ingin menang, saya harus mampu unggul di gim pertama, namun sayangnya saya membuat banyak kesalahan sendiri terutama di poin-poin terakhir. Namun meskipun kalah, saya cukup puas karena bisa menikmati permainan ini, tidak seperti tahun lalu,” kata Taufik usai pertandingan.

 

“Kondisi fisik saya sudah menurun di gim kedua, sehingga sulit untuk fokus dan konsentrasi mengontrol permainan. Namun saya sudah memiliki standar sekarang sehingga pada turnamen selanjutnya saya sudah tahu dimana letak kekurangan saya”, urai Taufik perihal kekalahannya.

 

Sementara itu Lin Dan sendiri mengakui bahwa perjuangan Taufik di gim pertama sempat mengingatkannya pada performa Taufik beberapa tahun lalu saat berada pada masa jayanya.

 

“Saya harus tampil fokus karena Taufik mampu mengalahkan Chen Jin dengan dua set kemarin. Penampilan Taufik hari ini cukup baik dan mengingatkan saya pada Taufik yang dulu,” kata Lin Dan.

 

Tunggal putra Indonesia lainnya yang juga sama-sama membuat kejutan Hayom Rumbaka juga tidak mampu mengimbangi permainan peringkat satu dunia, Lee Chong Wei (1) yang menantangnya di pool atas. Dalam tempo kurang dari 30 menit, Chong Wei menyudahi perlawanan Hayom dengan skor telak, 21-9, 21-11.

 

“Saya sulit mengeluarkan permainan saya karena selalu kalah cepat. Pola permainan serang saya juga tidak bisa diterapkan, sehingga saya lebih banyak bertahan” ujar Hayom.

 

Hasil ini semakin mendekatkan pada partai ulang final All England tahun lalu antara dua pebulutangkis terbaik dunia, Lee Chong Wei dan Lin Dan. Namun keduanya masih akan menempuh satu pertandingan lagi sebelum bertemu di laga pamungkas. Lee Chong Wei akan menantang tunggal Korea, Lee Hyun Il (8) yang berhasil melumpuhkan bintang Malaysia, Daren Liew, 21-15, 21-13 sedangkan Lin Dan akan kembali menjamu sang penakluk kompatriotnya, Chen Long (3), yaitu tunggal nomor satu Jepang, Kenichi Tago (7).

 

Tago meraih tiket semifinal atas Chen Long setelah berjuang keras selama 77 menit, 22-24, 21-12, 21-14. Keuletan menjadi kunci kesuksesan tunggal Jepang ini untuk melibas tunggal kedua China tersebut.

 

Tzu Ying Diantara Tiga Putri China

 

Pebulutangkis Taiwan, Tai Tzu Ying menjadi satu-satunya wakil non China yang tersisa setelah kekalahan dialami oleh tunggal India, Saina Nehwal (3). Sedangkan Wang Yihan (1) harus berjuang 3 gim untuk menyingkirkan wakil Eropa, Tine Baun (5) dan melenggang ke semifinal.

 

Tai Tzu Ying yang ditantang oleh wakil Korea Selatan, Sung Ji Hyun harus berjuang tiga gim sebelum akhirnya mampu menundukkan sang penakluk Wang Xin (2) tersebut. Ketatnya perjuangan dua pemain muda yang sedangn bersinar ini sudah tersaji sejak gim pertama. Saling mengejar dan memimpin dengan selisih maksimal 3 poin berlangsung hingga kedudukan 15-15.

 

Tzu Ying mendapatkan momentum untuk menutup gim pertama lebih dulu ketika unggul 20-16 namun karena kurang sabar, keuntungan justru berbalik untuk Ji Hyun yang mengunci Tzu Ying, 22-20.

 

Belajar dari kekalahan di gim pertama, Tzu Ying tampil lebih dominan dan menutup peluang Ji Hyun untuk mengembangkan permainannya. Beberapa kesalahan yang dilakukan oleh tunggal terbaik Korea tersebut semakin melancarkan jalan Tzu Ying untuk meraih kemenangan 21-14, 21-14.

 

Hasil ini mempertemukan Tzu Ying dengan unggulan ke-7, Li Xuerui yang berhasil mengandaskan harapan wakil India, Saina Nehwal, 21-13, 23-21. Sempat membuka peluang di gim kedua dengan meraih match point 21-20 setelah tertinggal 17-20, Saina tidak mampu memanfaatkan momentum terbaiknya dan tampil lebih ‘ngotot’ sehingga akhirnya menyerah.

 

Dua semifinalis lainnya yang akan saling bertemu adalah unggulan teratas, Wang Yihan dan wakil China lainnya, Wang Shixian (3). Yihan melaju ke semifinal dengan menundukkan Tine Baun (5), 19-21, 25-23, 21-9 sedangkan Shixian menyingkirkan kompatriotnya, Jiang Yanjiao (6), 21-18, 21-10 (FI).

Road To Quarterfinal All England Open SS Premier 2012 : Putri Tak Bersisa, Putra Buat Kejutan

Hasil kontras yang diraih oleh tim putri dan putra menyiratkan bahwa Indonesia masih menyisakan tugas yang belum selesai untuk bisa sejajar dengan negara-negara elit bulutangkis dunia lainnya. Dua wakil srikandi Indonesia yang lolos ke babak utama, Maria Febe dan Adriyanti Firdasari sempat memberikan perlawanan yang alot meskipun akhirnya harus gugur. Sementara itu Taufik dan Hayom membuat kejutan dengan melibas para pemain unggulan.

 

Harus diakui bahwa motivasi bertanding para pemain putri Indonesia kian membaik di beberapa turnamen terakhir meskipun pada akhirnya belum meraih hasil yang diharapkan. Maria Febe yang sukses melewati rintangan kualifikasi mampu meloloskan diri ke babak 16 dengan menekuk tunggal teratas Singapura, Gu Juan, 21-19, 21-9. Namun sayangnya usaha keras Febe ini belum mampu menyaingi keluwesan tunggal ke-5 China, Li Xuerui ketika dipaksa menyerah 11-21, 19-21. Meskipun kalah dari sisi serangan, beberapa kali penempatan bola-bola Feba yang akurat mampu menyulitkan Xuerui dan beberapa kali sempat mempertipis selisih poin kedua pemain.

 

Usaha keras juga diperlihatkan oleh Firdasari di babak pertama saat menghadang pebulutangkis Jepang, Eriko Hirose. Membukukan kemenangan 21-17 di gim pertama, Firda seolah-olah melepas peluang gim kedua ketika Eriko berhasil menemukan ritme permainannya dan memaksa rubber gim, 21-8.

 

Meskipun mampu mengurangi kesalahan sendiri seperti yang terjadi pada gim kedua, penampilan agresif Firda di gim ketiga mampu mendominasi jalannya pertandingan hingga kedudukan 16-13. Sayangnya performa Firda yang menurun berbalik menjadi bumerang dan menguntungkan Eriko dengan mengoleksi 7 poin beruntun yang membuatnya unggul 20-16 dan akhirnya membuyarkan impian Firda, 19-21.

 

Sementara itu harapan merah putih lainnya, Lindaweni sudah lebih dulu tumbang di laga kualifikasi saat menghadapi wakil India, Sindhu P.V, 14-21, 18-21.

 

Perjuangan keras juga ditunjukkan oleh wakil Kanada, Michelle Li ketika menantang wakil Chian Liu Xin. Meskipun akhirnya kalah, Michelle mampu memaksa Liu Xin bermain rubber, 22-24, 21-19, 11-21. Hasil serupa juga diukir oleh Linda Zechiri ketika mampu mencuri satu set atas Li Xuerui (7), 21-8, 4-21, 10-21.

 

Dua kemenangan Cheng Shao Chieh atas tunggal China, Wang Shixian (2) di pertemuan sebelumnya tak mampu diperpanjang ketika anak asuhan Zhang Ning tersebut tampil lebih baik dan berhasil membalaskan kekalahannya, 21-9, 21-15. Namun hasil berkebalikan justru diukir oleh unggulan ke-2, Wang Xin ketika menelan kekalahan telak atas Sung Ji Hyun, 8-21, 13-21, sekaligus merupakan kejutan terbesar yang terjadi di sektor tunggal pada laga hari pertama.

 

Sementara itu pada hari kedua, giliran Tai Tzu Ying yang membuat kejutan dengan mendepak wakil Jerman, Juliane Schenk (8), 12-21, 11-21. Sedangkan Sung Ji Hyun yang berjuang keras menundukkan Wang Xin di laga sebelumnya, kembali bermain rubber atas wakil Thailand, Ratchanok Inthanon, 17-21, 24-22, 21-15. Di laga selanjutnya, duel sesama kuda hitam Sung Ji Hyun dan Tai Tzu Ying akan menjadi tontonan menarik untuk disimak jika kedua pemain ini mampu menyajikan performa terbaik mereka.

 

Simon Tumbang, Taufik & Hayom Ukir Kejutan

 

Diantara empat wakil tunggal putra Indonesia yang dikirim ke turnamen ini, hanya dua diantaranya yang mampu melenggang ke babak delapan besar. Simon yang pekan lalu tampil sebagai runner up kali ini justru tersungkur lebih dini. Sementara itu Taufik dan Hayom sukses meraih tiket perempatfinal dengan membungkam para unggulan.

 

Kekalahan 3 set Simon Santoso atas tunggal Denmark, Hans Kristian Vittinghus, 14-21, 21-8, 7-21 sempat membuat pesimis peluang sektor ini untuk menyumbang terciptanya kejutan di laga-laga berikutnya. Namun hal tersebut terbantahkan ketika Hayom Rumbaka mampu melaju kebabak kedua dengan mendepak tunggal ke-4 China, Du Pengyu, 21-16, 15-21, 21-19.

 

Di babak kedua, Hayom kembali membuat kejutan dengan menjungkalkan unggulan ke-6 asal Jepang, Sho Sasaki, 21-17, 21-17 untuk melaju ke babak delapan besar.

 

“Dari awal Sasaki terlihat tidak nyaman dengan pola permainan yang saya terapkan. Tadi saya mencoba bermain serang dengan tempo yang cepat, saya tidak ingin mengikuti pola permainan dia” ungkap Hayom.

 

Hasil gemilang juga diukir oleh pebulutangkis senior Indonesia, Taufik Hidayat. Taufik yang memang memiliki motivasi tinggi untuk mengantongi gelar All England Open sebagai satu-satunya mahkota yang belum pernah dimiliki sepanjang perjalanan karir bulutangkisnya mampu lolos ke babak delapan besar dengan mengalahkan wakil China, Chen Jin (5) setelah sebelumnya memetik kemenangan dari tunggal Guatemala, Kevin Cordon, 25-23, 21-17.

 

Menghadapi tunggal ke-3 China yang berambisi untuk lolos ke Olimpiade London 2012 tersebut, Taufik yang didukung penuh oleh para penonton yang memadati National Indoor Arena tampil dominan sejak gim pertama meskipun sempat goyah pada poin-poin kritis gim pertama. Keuletan dan motivasi yang cukup tinggi mambuatnya mampu menjinakkan Chen Jin, 21-19.

 

Perguliran poin di gim kedua menjadi lebih ketat namun Taufik masih tetap mampu menguasai jalannya pertandingan dan memimpin hingga 20-17. Meskipun nyaris tersamakan, Taufik dengan ketenangannya kembali mampu menutup gim kedua lebih dulu, 21-19 dan membuyarkan impian Chen Jin.

 

“Saya termotivasi untuk bisa berlaga di Olimpiade London, jadi saya harus tampil lebih baik untuk mengumpulkan poin. Hari ini saya bermain cukup baik dan mampu mengendalikan Chen Jin. Penampilan tahun ini cukup baik jika dibandingkan tahun lalu yang menurun” kata Taufik usai pertandingan.

 

“Saya tidak ingin China mendominasi dan mengirimkan tiga pemainnya ke olimpiade. Apalagi Peter Gade kemarin sudah kalah, Chen Jin pasti ingin menang hari ini agar peringkatnya terus naik” ungkap Taufik.

 

Kesuksesan Taufik mengubur ambisi China untuk meloloskan tiga pemainnya juga terimbas dari kekalahan dini yang harus diderita oleh Peter Gade (4) ketika menghadapi wakil tuan rumah, Rajiv Ouseph di babak pertama. Dalam tempo 64 menit, Gade akhirnya menyerah 21-17, 16-21, 14-21.

 

Meskipun lolos ke babak delapan besar, lawan berat sudah menanti dua arjuna Indonesia ini. Hayom akan menantang unggulan teratas, Lee Chong Wei sedangkan Taufik harus berjibaku dengan unggulan ke-2, Lin Dan yang sama-sama berada di pool bawah.

 

Langkah Hayom dan Taufik sayangnya tidak diikuti oleh wakil merah putih lainnya, Tommy Sugiarto. Maskipun sempat memaksa unggulan ke-3 asal China, Chen Long bermain rubber setelah menang 21-18 di gim pertama dan tertinggal 16-21 pada gim kedua, Tommy akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan permainan karena cedera pada kuku kaki kanannya yang merupakan kambuhan setelah sebelumnya terjadi pada turnamen pekan lalu di Jerman.

 

Pemain muda lainnya yang juga tampil memukau di turnamen ini adalah tunggal Malaysia, Darren Liew. Membungkam tunggal nomor satu Thailand, Boonsak Ponsana, 21-19, 23-21, Darren akhirnya mengantongi tiket delapan besar dengan menjungkalkan sang penakluk Peter Gade, Rajiv Ouseph, 21-15, 21-10 (FEY).

Laman Berikutnya »

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.