Dalam tiga turnamen beruntun yang diikuti oleh duet Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir (ToLyn, red), keduanya senantiasa berhasil mengukir prestasi terbaik sebagai kampiun. Sebaliknya, Alvent Yulianto/Hendra AG (VeNdra) harus puas menjadi runner up untuk ketiga kalinya dari tiga turnamen terakhir yang mereka ikuti.
Gelar Super Series kedua untuk Indonesia di tahun 2011 akhirnya kembali dipersembahkan oleh duo terbaik merah putih, Tantowi/Liliyana (4). Menantang jagoan Taiwan, Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing, ToLyn langsung tampil menekan dengan permainan agresifnya dan penempatan bola-bola yang tidak terduga. Meskipun Chen/Cheng mencoba untuk mengimbangi, ganda Indonesia tak terbendung ketika menginjak poin-poin kritis. Memimpin 16-12 dan 20-13, ToLyn akhirnya menyudahi set ini 21-14.
Beberapa bola tanggung dan kesalahan yang dilakukan oleh pasangan Indonesia di awal set kedua, sempat memberikan peluang bagi tandem Taiwan untuk mengembangkan permainan mereka. Memimpin sejak awal set, Chen/Cheng mampu unggul cukup jauh 12-6. Namun kematangan permainan Tantowi kembali teruji di titik ini ketika pemain asal PB Djarum tersebut kembali mampu bermain agresif dengan smash-smash kerasnya dilengkapi dengan ‘blocking’ yang sempurna dari Liliyana di depan net. ToLyn akhirnya mampu menyusul perolehan poin dan berbalik unggul 16-12.
Duo Taiwan kembali mendapatkan kesempatan kedua ketika bola-bola tak terduga Chen/Cheng berhasil mencuri poin demi poin. Dari titik 18-18, kedua pasangan berseteru hebat dan saling mengejar meskipun ToLyn senantiasa lebih dulu dalam perolehan poin hingga kedudukan 20-19. Empat kali ‘match point’ ganda Indonesia berhasil dipatahkan dengan baik oleh pasangan Taiwan dan bahkan keduanya sempat nyaris memaksa rubber set saat unggul 23-22, dan 24-23. Beruntung pengalaman yang lebih matang membuat ToLyn mampu bermain lebih tenang sebelum menutup set ini 27-25.
“Set kedua sempat ketinggalan, namun kita tetap percaya diri dan yakin bisa menang” ungkap Liliyana usai pertandingan.
Indonesia sebenarnya berpeluang untuk meraih gelar kedua dari Alvent Yulianto/Hendra Aprida (VeNdra, red) yang menjamu unggulan ke-4 asal China, Cai Yun/Fu Haifeng. Di set pertama, VeNdra sempat memberikan perlawanan sengit hingga kedudukan 16-16. Beranjak dari titik ini, Fu/Cai berhasil menunjukkan kelasnya sebagai salah satu duet terbaik dunia dan tak terbendung hingga membukukan kemenangan 21-17, 21-13.
Tiga gelar lainnya sudah lebih dulu dikoleksi oleh negeri panda lewat besutan raket Wang Xin (3), Tian Qing/Zhao Yunlei (5) dan final sesama pemain China di sektor tunggal putra. Wang Xin akhirnya berhasil membendung ambisi Tine Baun (6) untuk meraih gelar perdananya di turnamen ini melalui permainan agresif 21-19, 21-17. Sedangkan Tian/Zhao menundukkan duet Korea Selatan, Ha Jung Eun/Kim Min Jung (6) 21-13, 21-16.
“Saya senang bisa meraih gelar Super Series pertama saya di sini (Singapura, red),” ungkap Wang Xin usai pertandingan. “Tine sudah berhasil mengalahkan banyak pemain top China dan saya sudah mempersiapkan permainan saya dengan baik untuk memenangkan partai final ini,” selorohnya kemudian.
Sedangkan menurut Tine, secara tehnik yang diperagakan Wang Xin hari ini lebih baik daripada dirinya, “Saya pikir hari ini strategi dan tehniknya lebih baik daripada saya. Wang Xin merupakan pemain penyerang yang lebih baik dari Shixian. Kelebihannya menggunakakan tangan kiri dan pergerakan kaki yang cepat membuat bola-bolanya lebih sulit untuk ditebak dan dia mempunyai banyak pola untuk melancarkan serangannya” papar Tine panjang lebar.
Sementara itu di sektor tunggal putra, Chen Jin meraih kemenangan tanpa tanding atas kompatriotnya Lin Dan (2) yang menurut diagnosa tim dokter turnamen menderita sakit radang lambung dan usus sehingga tidak mampu melangsungkan pertandingan.
“Saya melewati pertandingan ketat menghadapi Peter kemarin dan terlalu banyak minum air dingin. Saya tidur tidak dalam kondisi yang baik dan pagi harinya saya segera menghubungi tim dokter” urai Lin Dan perihal pengunduran dirinya. “Saya didiagnosa menderita radang usus dan lambung dan di minta untuk tidak bermain. Saya benar-benar meminta maaf kepada fans yang datang kesini dan ingin menyaksikan pertandingan saya” tambah Lin Dan kemudian.
Sementara itu Chen Jin mengaku senang bisa meraih gelar Super Series pertamanya tahun ini. “Saya tahu mengenai keputusan pengunduran diri Lin Dan pada hari ini dan mengerti tentang keputusan tersebut. Lin Dan memiliki perjalanan karir yang cukup panjang ke depan dan dia harus mampu mengurus tubuhnya sendiri. Saya sangat senang akhirnya bisa mendapatkan satu gelar di tahun ini terlebih gelar tersebut adalah turnamen Super Series,” ungkap Chen Jin perihal kemenangannya.
Keputusan ini sempat di protes oleh para penonton Singapore Indoor Stadium yang mensinyalir adanya strategi lain dari Li Yongbo dengan sengaja memenangkan Chen Jin atas Lin Dan (FEY).