Bulutangkismania's Weblog

Maret 17, 2013

Swiss Open GP Gold 2013 : Tanpa Wakil Di Partai Puncak

swissDua waskil harapan merah putih yang bertahan di babak semifinal Swiss Open GP Gold 2013 harus menuai kekalahan dan tak mampu berlanjut ke laga pamungkas. Tontowi/Liliyana (1) yang tampil luar biasa di turnamen sebelumnya kali ini justru banyak melakukan kesalahan sendiri dan berada dalam posisi tertekan. Tak jauh berbeda, Alvent/Markis bahkan berpeluang melenggang saat memimpin di gim ketiga namun pada akhirnya juga mengalami nasib yang serupa.

 

Perseteruan antara Tontowi/Liliyana (ToLyn) yang menempati unggulan teratas dan duo China, Zhang Nan/Tang Jinhua memang sudah berlangsung ketat sejak awal gim pertama. Meskipun ToLyn sempat memimpin perolehan poin hingga 11-10 namun senantiasa di buntuti oleh Zhang/Tang yang tampil minim kesalahan sendiri. ToLyn mencoba untuk menekan dengan smash-smash namun beberapa kali gagal mengcover lapangan dan mengembalikann bola-bola cepat Zhang/Tang. Meraih momentum di poin-poin kritis 18-14, duo China berhasil menutup gim ini lebih dulu, 21-17.

 

Terus mempertahankan ritme menekan, pola permainan ToLyn khususnya di paruh akhir gim kedua. Meskipun tertinggal 14-18, ToLyn yang mampu mengendalikan tempo permainan dan olahan bola di depan net berhasil membalikkan keadaan dan menamatkan set kedua, 21-19.

 

Semangat ini sayangnya tidak berlanjut di gim ketiga. Eror beruntun yang dilakukan oleh ToLyn membuat mereka tertinggal jauh 2-9 di awal set. Kondisi ini tak banyak berubah seiring dengan berjalannya pertandingan. Bahkan posisi ToLyn senantiasa berada di bawah tekanan dan tidak mampu mengembangkan permainan seperti pada dua gim sebelumnya. Alhasil, keduanyapun takluk mudah 10-21.

 

Dengan kemenangan ini, tandem China yang berhasil ditundukkan oleh Praveen/Vita di turnamen Malaysia Open SS 2013 yang lalu ini berhak untuk melaju ke babak final dan menantang unggulan ke-2 asal Denmark, Joachim Fischer/Christinna Pedersen. Joachim/Christinna yang memang memiliki motivasi kuat untuk mengobati kekecewaan mereka atas performa yang tidak memuaskan di turnamen sebelumnya tampil digjaya saat melumat duo Jerman, Michael Fuchs/Birgit Michels (6), 21-9, 21-9.

 

Hasil kurang memuaskan juga dituai wakil merah putih lainnya di sektor ganda putra. Duet Alvent Yulianto/Markis Kido (AlMa) yang tampil dominan atas dua unggulan di babak sebelumnya kali ini harus menelan pil pahit saat menjamu wakil China, Chai Biao/Hong Wei (6). Sempat unggul dalam permainan di depan net dan membalikkan keadaan usai tertinggal 6-12, AlMa berhasil merebut gim pertama, 21-17.

 

Banyaknya kesalahan sendiri di set kedua, menghadiahkan poin bagi Chai/Hong lebih dari setengah angka kemenangan. AlMa pun akhirnya kalah telak, 9-21. Keadaan menjadi jauh lebih baik di set ketiga saat AlMa mampu tampil menekan dengan smash-smash keras dan terarahnya sehingga senantiasa unggul dalam perolehan poin, 15-11. Namun memasuki poin-poin kritis bersamaan dengan stamina yang mulai kendor AlMa beberapa kali kesulitan meladeni serangan-serangan cepat Chai/Hong sehingga berbalik tertinggal 19-20. Meskipun sempat menyamakan kedudukan, keberuntungan yang lebih berpihak kepada tandem China memastikan tiket final untuk keduanya, 22-20.

 

Lawan mereka di partai puncak adalah unggulan teratas, Ko Sung Hyun/Lee Yong Dae. Andalan Korea Selatan yang juga memiliki motivasi kuat untuk membalas performa buruk mereka di turnamen sebelumnya ini menundukkan wakil Inggris, Chris Adcock/Andrew Ellis, 21-19, 21-19.

 

Sementara itu di sektor putri, tanpa kehadiran para pemain putri China dan Jepang, Korea Selatan memantapkan dominasinya serta memastikan diri untuk meraih gelar. Juara Dunia Junior 2012, Lee So Hee/Shin Seung Chan meraih kemenangan dua set langsung atas kolaborasi Malaysia, Vivian Kah Mun/Woon Khe Wei, 21-17, 21-19 sedangkan Jung Kyun Eun/Kim Ha Na (3) membuat kejutan dengan menumbangkan unggulan teratas asal Denmark, Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl, 21-19, 21-17 (FEY).

Maret 16, 2013

Swiss Open GP Gold 2013 : Tontowi/Liliyana Ke Semifinal

swissDiantara lima wakil pasangan Indonesia yang melenggang ke babak delapan besar, dua diantaranya berhasil menjaga peluang dan sukses ke empat besar. Tontowi/Liliyana (1) menjadi harapan terakhir di sektor campuran sedangkan Alvent/Markis yang tampil ‘berbeda’ di turnamen ini kembali membuat kejutan dengan menghempas unggulan ke-2 untuk satu tiket empat besar.

 

Menghadapi pasangan yang dikalahkan oleh Markis/Pia (MarPi) pada babak kedua turnamen All England Open SS Premier 2013 yang lalu, Shin Baek Choel/Jang Ye Na, Tontowi/Liliyana (ToLyn) sudah mampu beradaptasi dengan ritme permainan keduanya sehingga unggul dalam perolehan poin. Hanya dalam tempo setengah jam, ToLyn yang tampil menekan menyudahi perlawanan Shin/Jung, 21-15, 21-13.

 

Langkah ToLyn sayangnya tidak diikuti oleh dua wakil ganda campuran Indonesia lainnya. Markis Kido/Pia Zebadiah (5) dan Muhammad Rijal/Debby Susanto (3) yang di turnamen sebelumnya mencatat prestasi gemilang atas unggulan-unggulan di atasnya, kali ini justru takluk saat ditantang kolaborasi yang secara peringkat berada di bawah mereka.

 

Menghadapi pasangan ‘uji coba’ asal China, Zhang Nan/Tang Jinhua, Markis/Pia (MarPi) sebenarnya memiliki peluang untuk merebut kemenangan di gim pertama setelah mampu memperkecil selisih poin 19-20 setelah sebelumnya senantiasa tertinggal. Namun penampilan yang kurang sabar membuat keduanya menyerah 19-21. Meskipun mampu merebut gim kedua 21-19, MarPi yang kalah dalam hal serangan dan kelihaian mengolah bola di depan net kembali tertinggal 6-11 di paruh awal set ketiga. Beberapa kesalahan sendiri yang dilakukan oleh keduanya juga membuat Zhang/Tang unggul jauh hingga 20-12 dan tanpa kesulitan memetik kemenangan 21-14. Hasil ini membawa Zhang/Tang untuk menantang ToLyn di babak selanjutnya.

 

Sementara itu Rijal/Debby (RiBby) juga sempat meraih momentum kemenangan di gim kedua saat unggul 14-11 setelah sebelumnya di set pertama membukukan kemenangan 21-17 atas duo Jerman, Michael Fuchs/Birgit Michels. Sayangnya enam poin beruntun yang dikoleksi oleh pasangan Jerman mengubur impian RiBby, 19-21. Tak mampu keluar dari tekanan di paruh akhir gim ketiga memaksa RiBby untuk menyerah, 15-21.

 

Dengan kemenangan ini. Micael/Birgit yang beberapa kali sempat mendapatkan teguran wasit di turnamen ini berhak untuk menantang wakil Eropa lainnya, Joachim Fischer/Christinna Pedersen (2). Joachim/Christinna berhasil menyingkirkan jagoan Inggris, Chris Langridge/Heather Olver, 21-8, 21-17.

 

Jika ToLyn menjadi tumpuan harapan di sektor campuran, merah putih masih mampu menyimpan asanya di nomor ganda putra usai kejutan yang dibuat oleh duo Alvent Yulianto/Markis Kido (AlMa). Pasangan yang biasanya sulit mencapai babak perempatfinal ini di luar dugaan mampu mempertahankan konsistensinya usai sebelumnya memenangkan ‘perang saudara’ atas Ahsan/Hendra. Kali ini menantang unggulan ke-2 asal Korea Selatan, Kim Ki Jung/Kim Sa Rang, AlMa yang sempat tertinggal 25-27 di gim pertama setelah sebelumnya mampu unggul 18-14, berhasil merebut dua ser berikutnya untuk menuai kemenangan. Banyaknya kesalahan sendiri yang dilakukan oleh duo Kim serta serangan beruntun yang di terapkan oleh AlMa membuat mereka unggul, 21-9, 21-13.

 

Lawan AlMa selanjutnya adalah duet China yang juga membukukan kejutan atas unggulan ke-3 asal Malaysia, Hoon Thien How/Tan Wee Kiong. Chai Biao/Hong Wei (6) yang sempat bersaing ketat di gim kedua, akhirnya sukses menjinakkan pasangan negeri jiran, 21-15, 22-20.

 

Di sektor putri, harapan terakhir duo srikandi Pia Zebadiah/Rizki Amelia (PiRiz) yang menempati unggulan ke-6 gagal membalaskan kekalahannya atas duet nomor satu Eropa, Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl (1) pada turnamen Korea Open SS Premier 2013 yang lalu. Mendominasi perolehan poin sejak awal gim pertama 5-0 hingga kedudukan 17-15, PiRiz justru keteteran di poin-poin kritis dan dipaksa menyerah 19-21. Bola-bola cepat dan smash-smash keras Christinna/Kamilla tak mampu diantisipasi dengan baik oleh PiRiz sehingga kembali melumpuhkan keduanya 15-21.

 

Lawan pasangan Denmark di babak selanjutnya adalah kolaborasi Korea Selatan, Jung Kyung Eun/Kim Ha Na (3). Jung/Kim berhasil merampas tiket semi final usai menundukkan kompatriotnya, Choi Hye In/Kim So Young (8), 21-17, 21-17.

 

Hasil memukau justru diukir oleh ganda Malaysia yang sempat absen lama di beberapa turnamen terakhir karena dirundung cedera, Vivian Kah Mun/Woon Khe Wei. Pasangan yang sempat bercokol di peringkat 17 dunia ini membuat kejutan atas unggulan asal Thailand, Duanganong Aroonkesorn/Kunchala Voravichitchaikul (4) dengan kejayaan 21-16, 21-19.

 

Sementara itu duel antara sesama pasangan Korea Selatan lainnya, Eom Hye Won/Jan Ye Na (2) dan junior mereka, Lee So Hee/Shin Seung Chan akhirnya dimenangkan oleh Lee/Shin, 23-21, 21-17 (FI).

September 21, 2012

Results 2nd Round Japan Open SS 2012 : Kejutan Terbesar YoNdra

Indonesia berhasil meloloskan dua dari tiga wakilnya ke babak delapan besar turnamen Japan Open SS 2012. Bahkan satu diantaranya menciptakan kejutan terbesar dengan mendepak unggulan teratas. Tak hanya di sektor putra, di ranah putri pun kejutan justru di bukukan oleh ganda tuan rumah terhadap kompatriotnya yang lebih diunggulkan.

 

Setelah sempat beberapa kali berganti pasangan dan mengenyam atmosfer pertandingan dan kehidupan di Eropa khususnya Jerman, pemain spesialis ganda Indonesia Yonathan Suryatama Dasuki akhirnya memantapkan pasangannya bersama Hendra AG sejak turnamen Indonesia Open SS Premier 2012 yang lalu. Meskipun pada awal persandingan mereka, keduanya sempat tumbang di babak-babak awal Indonesia Open SS Premier 2012 dan Singapore Open SS 2012, YoNdra (Yonathan/Hendra) berhasil memetik kemenangan manis perdana mereka pada turnamen Indonesia International Challleng 2012 yang lalu dengan menjadi runner up.

 

Kali ini YoNdra kembali membuat kejutan terbesar dalam karir bulutangkis mereka dengan menekuk unggulan teratas sekaligus peraih perak Olimpiade London 2012, Mathias Boe/Carsten Mogensen. Bersaing ketat sejak awal gim pertama hingga kedudukan 13-13, YoNdra akhirnya menyerah 16-21 ketika gagal mengimbangi serangan agresif yang dilancarkan oleh tandem Denmark.

 

Namun memasuki gim kedua, YoNdra mampu tampil lebih padu dan beberapa kali menciptakan peluang meskipun tidak sepenuhnya tercipta dari serangan smash-smash. Tak tersentuh, YoNdra terus meluncur 8-0, 14-7 dan memaksakan rubber, 21-13.

 

Momentum kemenangan YoNdra terbuka lebar saat duo merah putih ini mampu merebut 10 poin beruntun di gim ketiga yang membuat mereka berbalik memimpin 14-8. Meskipun Mathias/Carsten sempat memperkecil selisih poin 16-17, namun permainan di depan net yang dipadi dengan kesolidan serangan membuat YoNdra menutup gim ketiga lebih dulu, 21-19. Hasil ini memperetemukan YoNdra dengan ganda muda tuan rumah, Hiroyuki/Ryota yang kembali tampil agresif dengan menundukkan wakil Singapura, Ashton/Derek, 21-12, 21-15.

 

Langkah YoNdra sayangnya gagal diikuti oleh wakil Indonesia lainnya, Alvent/Kido (VerDo) yang menghadapi unggulan tuan rumah, Hiroyuki/Kenichi (3). Sempat tampil agresif dan tak terbendung di gim pertama dengan menuai kemenangan 21-17, VerDo tidak mampu mengimbangi permaianan taktis yang dilancarkan tandem Jepang di gim kedua. Keduanya akhirnya menyerah, 15-21, 9-21.

 

Satu-satunya andalan merah putih di sektor campuran, Rijal/Liliyana (RiLyn) harus berpeluh 3 gim untuk menaklukkan wakil Taiwan, Lu Chia Bin/Shuai Pei Ling. Tampil perkasa 21-12 di gim pertama, RiLyn justru balik tertinggal dan tidak mampu mengembangkan serangan di gim kedua. Pertarungan yang sebagian besar menyajikan adu smash antara kedua pasangan berhasil dimenangkan oleh Lu/Shuai, 21-11 pada gim kedua. Beruntung RiLyn kembali pada pola terbaiknya di gim ketiga. Tidak hanya unggul dari serangan, keduanya juga tampil sempurna di depan net. Memimpin jauh 10-3 dan 15-7, RiLyn memastikan kemenangannya, 21-11.

 

Sektor ganda campuran merupakan yang paling banyak terjadinya kejutan tumbangnya para unggulan. Empat pasangan sudah harus tersingkir dini sebelum memasuki laga perempatfinal. Duet Shoji Sato/Shizuka Matsuo (3) takluk atas wakil Denmark, Andres Kristiansen/Julie Houmann, 18-21, 21-16, 16-21. Andalan Taiwan, Chen Hung Ling yang menggandeng pasangan baru, Wu Ti Jung (8) juga menyerah atas Kang Ji Wook/Jang Ye Na, 20-22, 18-21.

 

Dua unggulan asal Thailand, Maneepong Jongjit/Savitree Amitrapai (4) dan Songphon Anugritawayon/Kunchala Voravichitchaikul (6) juga tak mampu berbuat banyak saat menantang lawan-lawannya dan takluk 2 gim langsung. Maneepong/Savitree dihempaskan Tan Wee Kiong/Ng Hui Lin, 12-21, 15-21 sedangkan Songphon/Kunchala menyerah dari Kenichi Hayakawa/Misaki Matsumoto, 16-21, 14-21.

 

Kalah Tetap Fair

 

Duel fair antara senior-junior akhirnya terjadi di sektor ganda putri yang diperagakan oleh wakil tuan rumah. Seolah-olah ingin membuka mata dunia terhadap beberapa kasus yang melanda BWF dalam beberapa turnamen terakhir, persaingan antara uanggulan teratas, Mizuki Fujii/Reika Kakiiwa dan juniornya, Yonemoto Koharu/Yuriko Miki.

 

Dalam laga 68 menit tersebut, Yonemoto/Yuriko secara dramatis merebut 7 poin beruntun di saat-saat kritis gim pertama yang membuat posisi berbalik unggul 20-18. Meskipun sempat nyaris tersusul, ganda peringkat 52 dunia tersebut tak mau menyia-nyiakan kesempatan emas dengan menutup gim ini lebih dulu, 21-19

 

Gim kedua sepenuhnya didominasi oleh Fuji/Reika. Tak hanya solid dalam hal serangan, keduanya juga jeli dalam menempatkan pengembalian bola di sudut tak terjangkau. Setelah tertinggal 14-21 di gim kedua, Yonemoto/Yuriko bangkit dengan lebih agresif dan pertanahan yang solid pada gim ketiga. Unggul 3-1 sejak awal gim, keduanya berada di atas angina dan senantiasa memimpin perolehan poin hingga kedudukan 14-9 dan 17-12.

Permainan di depan net yang baik dari ganda ke-6 Jepang ini membuat mereka tak tersentuh hingga 21-17. Di laga perempatfinal, keduanya akan menantang unggulan ke-7 asal Hongkong, Poon Lok Yan/Tse Ying Tsuet. Poon/Tse menyingkirkan tandem sakura lainnya, Aya Ohari/Akane Yamaguchi, 18-21, 21-13,2 21-8.

 

Langkah Yonemoto/Yuriko sayangnya tidak diikuti wakil Jepang lainnya, Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi (5). Menantang ganda Korea Selatan, Choi Hye In/Kim So Young,  Misaki/Ayaka harus takluk, 16-21, 14-21. Kemenangan ini sekaligus memastikan langkah Choi/Kim ke semifinal karena mundurnya sang lawan, Naoko/Kurumi dan Bao/Zhong sejak hari pertama pertandingan ini dimulai (FEY).

Blog di WordPress.com.